Migran Belarusia: UE Tuduh Lukashenko Buat Pelecehan ala Geng

Para migran dari Afrika bagian utara dan Asia sekarang terjebak di perbatasan Belarusia dan Polandia. Komisi Eropa menuding Belarusia, yang bukan anggota Uni Eropa, sebagai pihak yang menghendaki terjadinya hal tersebut.

M. Syahran W. Lubis

9 Nov 2021 - 22.52
A-
A+
Migran Belarusia: UE Tuduh Lukashenko Buat Pelecehan ala Geng

Aparat keamanan Polandia mencegah masuknya migran ke negara mereka./BBC

Bisnis, JAKARTA – Komisi Eropa menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memikat para migran dengan janji palsu untuk masuk dengan mudah ke Uni Eropa sebagai bagian dari "pendekatan gaya gangster yang tidak manusiawi".

Setidaknya 2.000 migran sekarang berada di perbatasan Belarusia dengan Polandia. "Saat tiba, mereka didorong ke perbatasan dan dipaksa masuk secara ilegal ke Uni Eropa," kata juru bicara Komisi Peter Stano. Lukashenko membantah mengatur masalah tersebut, tulis BBC pada Selasa (9/11/2021).

Anggota UE dan NATO Polandia, Lithuania dan Latvia semuanya melihat lonjakan jumlah orang yang mencoba memasuki negara mereka secara ilegal dari Belarusia dalam beberapa bulan terakhir. Banyak dari mereka adalah pria muda, tetapi ada pula termasuk perempuan dan anak-anak, sebagian besar dari Timur Tengah dan Asia. Polandia kedatangan paling banyak, terutama di sekitar penyeberangan perbatasan utamanya di Kuznica.

Para migran menggambarkan bagaimana pihak berwenang Belarusia menyita ponsel dan mendorong mereka menuju pagar perbatasan. Suhu saat malam di perbatasan merosot di bawah 00 Celsius dan beberapa orang meninggal dalam beberapa pekan terakhir.

"Tidak ada yang mengizinkan kami masuk ke mana pun, Belarusia atau Polandia," kata Shwan Kurd, 33 tahun, yang berasal dari Irak kepada BBC melalui panggilan video.

Dia menggambarkan bagaimana dia tiba di Minsk dari Baghdad pada awal November, dan sekarang berada di kamp darurat beberapa meter dari pagar kawat berduri Polandia.

"Tidak ada cara untuk melarikan diri. Polandia tidak mengizinkan kami masuk. Setiap malam mereka menerbangkan helikopter. Mereka tidak membiarkan kami tidur. Kami sangat lapar. Tidak ada air atau makanan. Ada anak-anak kecil, pria dan wanita tua, dan keluarga."

Migran terperangkap di perbatasan Belarusia dan Polandia./BBC

Polandia mengerahkan pasukan tambahan setelah massa yang putus asa mencoba memotong pagar perbatasan pada Senin (8/11/2021).

Penjaga perbatasan mengatakan lebih dari 300 upaya dilakukan untuk menyeberang secara ilegal. Pemerintah memperingatkan kemungkinan eskalasi "bersenjata" di perbatasannya dengan Belarusia, khawatir tetangganya mungkin mencoba memprovokasi sebuah insiden.

Kepala Departemen Keamanan Nasional Polandia, Stanislaw Zaryn, mengatakan para migran berada di bawah kendali unit bersenjata Belarusia. "Belarusia ingin terjadi insiden besar dengan tembakan dan korban jiwa," kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Piotr Wawrzyk.

SEMUA MENUNJUK BELARUSIA

Uni Eropa, NATO, dan AS semuanya mengatakan Belarusia yang mengatur masalah tersebut. Brussels menuduh pemimpin Belarusia memprovokasi gelombang masuk sebagai pembalasan terhadap sanksi Uni Eropa, yang diberlakukan setelah pemilihannya kembali menjadi presiden secara luas didiskreditkan dan melakukan tindakan keras selanjutnya terhadap protes massa.

Kementerian Pertahanan Belarusia menolak pernyataan Polandia dan menyebutnya sebagai tidak berdasar, serta menuduh Warsawa melanggar perjanjian dengan memindahkan ribuan tentara ke perbatasan.

Belarusia menegaskan para migran tiba secara legal di sana dan mereka bertindak "sebagai negara yang ramah".

Rusia memuji penanganan sekutunya yang "bertanggung jawab" atas pertikaian perbatasan dan mengatakan pihaknya mengamati situasi dengan cermat.

Aktivis mengatakan para migran digunakan sebagai pion dalam permainan politik antara Belarusia yang non-UE dan tetangganya. Polandia yang merupakan anggota UE juga dituduh mendorong migran kembali melintasi perbatasan, bertentangan dengan aturan suaka internasional.

Juru bicara badan pengungsi PBB Shabia Mantoo mengatakan sangat khawatir dengan adegan terbaru: "Menggunakan pengungsi, pencari suaka dan migran untuk mencapai tujuan politik tidak dapat diterima dan harus dihentikan."

KEADAAN DARURAT

Wartawan BBC Nick Beake yang berada di dekat perbatasan mengatakan pihak berwenang Polandia secara ketat memberlakukan keadaan darurat di daerah tersebut.

Ini berarti memverifikasi secara independen apa yang terjadi dalam krisis migran yang meningkat ini sulit.

Komisi Eropa sekarang mencari untuk memperpanjang sanksi untuk memasukkan "maskapai negara ketiga" yang terlibat dalam menerbangkan migran ke Belarusia.

Komisi Eropa disebutkan sedang melihat penerbangan ke Minsk, ibu kota Belarusia, dari sejumlah negara, termasuk Suriah, Iran, dan Qatar serta Rusia dan beberapa negara Afrika utara.

Jerman pada Selasa ini mendesak UE "mengambil tindakan" untuk membantu Polandia mengamankan perbatasannya. Lithuania juga memindahkan pasukan ke perbatasannya dengan Belarusia untuk mempersiapkan kemungkinan masuknya migran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Syahran Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.