Bisnis, JAKARTA – Memiliki jalanan mulus memang suatu dambaan tersendiri. Selama ini persoalan jalan rusak terutama berada di jalan nasional menjadi sebuah lagu lama yang belum terselesaikan. Saat ini memang sering ditemui jalan rusak. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun tak menampik kondisi jalan nasional di Indonesia semakin banyak kerusakan.
Keadaan tersebut ditenggarai kurangnya anggaran untuk kegiatan preservasi jalan. Direktur Jenderal Bina Marga PUPR Hedy Rahadian menjelaskan pada 2020–2021 terdapat penurunan kondisi jalan pada tingkat baik sepanjang 2.259 kilometer (Km). Kondisi itu melebar hingga 2022 menjadi sepanjang 2.928 km. Kementerian PUPR pun sulit mengejar target kemantapan jalan karena anggaran yang tidak terpenuhi setiap tahunnya.
Pihaknya pun memprediksi jumlah jalan nasional yang mengalami kerusakan akan semakin banyak tahun depan. Hal tersebut disebabkan adanya backlog atau potensi kekurangan anggaran untuk perbaikan jalan.
“Jadi, mohon maaf kalau di Kalimantan Timur, calon IKN (Ibu Kota Negara), kemantapannya hanya 86% (pada akhir 2021). Itu memang PR kami karena memang constraint anggaran ini luar biasa di preservasi jalan,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (29/6/2022).