Bisnis, JAKARTA - Minat investasi di pasar modal terus meningkat. Kalangan generasi muda pun mulai mendominasi.
Salah satunya melalui investasi Surat Berharga Negara Ritel. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan tingkat permintaan masyarakat terhadap instrumen ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal tersebut tampak pada adanya pertumbuhan serapan instrumen itu pada tahun ini. Salah satu faktor utama yang dilihat masyarakat saat membeli SBN ritel adalah tingkat imbal hasil atau kupon yang ditawarkan.
Luky menjelaskan meski tingkat kupon yang ditawarkan pada tahun ini terus menurun bila dibandingkan awal tahun, minat masyarakat terhadap SBN ritel tetap tinggi. “Pada 2 penerbitan SBN ritel terakhir kami bahkan harus membatasi pembelian. Dengan kupon yang lebih rendah, SBN kita juga masih sangat menarik,” ujarnya dalam Media Briefing: Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022 awal pekan ini.