MIND ID Hingga Rio Tinto Berburu Lithium di Tengah Booming EV

Dulunya lithium banyak digunakan sebagai bahan baku keramik dan obat-obatan, tetapi kini menjadi komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Ibeth Nurbaiti

1 Agt 2023 - 19.26
A-
A+
MIND ID Hingga Rio Tinto Berburu Lithium di Tengah Booming EV

Pandangan umum yang menunjukkan kolam air asin dari pabrik lithium Albemarle Chile yang ditempatkan di dataran garam Atacama, Chile pada 4 Mei 2023. Sumber: ANTARA/REUTERS/Ivan Alvarado

Bisnis, JAKARTA — Lithium kini menjadi salah satu logam paling laris di dunia sejalan dengan booming kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Tak heran jika kian banyak perusahaan yang mulai serius berburu peluang akuisisi tambang komoditas logam khusus tersebut.

Dulunya lithium banyak digunakan sebagai bahan baku keramik dan obat-obatan, tetapi kini menjadi komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Sayangnya, pasokan lithium mulai terancam tidak bisa memenuhi permintaan global, sejalan dengan adanya penundaan izin tambang, kekurangan staf, dan inflasi yang dapat menghambat kemampuan produsen lithium.

Di Indonesia, lithium dan graphite masih harus diimpor mengingat jumlah cadangan yang ditemukan di dalam negeri belum memadai untuk diproduksi secara ekonomis. Seturut dengan itu, pemerintah juga akhirnya membuka keran impor untuk bahan baku industri baterai kendaraan listrik, bahkan mewacanakan untuk membebaskan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) impor tersebut.

Baca juga: Ancang-Ancang Kuat RI Masuk Gelanggang Industri Baterai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.