Misi di Balik Muhibah Para Elite Politik ke Kang Emil

Dalam waktu yang bisa dibilang hampir bersamaan, Ridwan Kamil atau Kang Emil didatangi oleh dua orang tamu istimewa, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto.

8 Jun 2021 - 00.24
A-
A+
Misi di Balik Muhibah Para Elite Politik ke Kang Emil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pidato refleksi peringatan Hari Lahir Pancasila bertajuk “PRAKARSA: Pancasila untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia dan Kepedulian untuk Rakyat Palestina” di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/6/2021). Bisnis/Rachman

Bisnis, JAKARTA — Kendati menimbulkan beragam persepsi, banyak pihak yang berasumsi pertemuan sejumlah elite politik dan tokoh populer dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait dengan Pemilihan Presiden 2024.

Bagaimana tidak, dalam waktu yang bisa dibilang hampir bersamaan, Ridwan Kamil atau Kang Emil didatangi oleh dua orang tamu istimewa, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto.

Pada Jumat (4/6/2021), AHY dan Emil bertemu di Nara Park, Kota Bandung. Keduanya berbincang sekitar satu jam dalam rangka safari politik AHY ke Jawa Barat untuk mengonsolidasikan kader tingkat daerah pascakisruh yang melanda partai besutan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Seusai pertemuan, Emil membantah pertemuan dengan AHY terkait dengan Pilpres 2024. Dia menegaskan bahwa dirinya berkomunikasi dengan seluruh petinggi partai politik, termasuk dengan AHY yang saat kisruh dibela oleh Emil.

Dia mengaku bersama AHY banyak membicarakan sinkronisasi program yang telah dicanangkannya sehingga dengan dukungan Demokrat di ranah legislatif, program-program yang dicanangkan itu bisa berjalan dengan baik.

"Mudah-mudahan sinergitas politik ini membuat akselerasi selama Covid-19 ini bisa lebih baik dukungan dari DPRD, khususnya Fraksi Demokrat," tutur Emil.

Menurut Kang Emil, pembahasan Pemilu Presiden 2024 masih terlalu jauh bagi dirinya dan ia tak ingin berspekulasi terkait hal tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan di Nara Park, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/6/2021). AHY bertemu Ridwan Kamil dalam rangka safari politik di Jawa Barat./Bisnis-Dea Andriyawan

Sementara itu, AHY menyampaikan Emil merupakan mitra politiknya dan dia mendoakan Emil sukses memimpin Jabar.

AHY menilai Emil mampu menjadi gubernur yang baik bahkan di tengah pandemi Covid-19 sekalipun. "[Saya] Mendoakan dan memberikan dukungan sebagai Gubernur Jabar agar terus sukses dan apresiasi dalam menangani dan memitigasi pandemi dan ekonomi rakyat," ujarnya.

AHY memastikan dirinya sebagai ketua umum partai akan mendukung dan menjaga hubungan baiknya dengan Jabar. "Mudah-mudahan semangat kita sama, muda adalah kekuatan kita, songsong masa depan bersama-sama," tuturnya.

Meskipun kedua tokoh muda tersebut membantah adanya agenda politik terkait Pilpres 2024 dalam pertemuan tersebut.

Namun, bantahan keduanya seolah terpatahkan oleh aksi pemberian hadiah sebuah kaos dari AHY kepada Kang Emil yang bertuliskan "muda adalah kekuatan".

Besoknya, Sabtu (5/6/2021), Kang Emil menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di salah satu hotel berbintang yang ada di Kawasan Dago Pakar Bandung.

Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil dan Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian didampingi oleh beberapa pengurus Partai Golkar membicarakan sejumlah hal mulai dari pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kabupaten Majalengka, termasuk isu politik terkini.

Pertemuan internal antara Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil hari ini di Hotel Intercontinental, Bandung, Jawa Barat. - Istimewa

"Jadi hari Sabtu ini saya kedatangan tamu istimewa, Pak Airlangga Hartarto Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar membicarakan dukungan dari Menko Perekonomian untuk Jawa Barat khususnya pengembangan [Bandara] Kertajati tadi kita bicarakan," tutur Emil.

Sama halnya dengan harapan kepada Partai Demokrat, Kang Emil juga ingin agar Partai Golkar berkomitmen dan bisa sejalan dengan Pemprov Jabar untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin.

“Definisinya bukan mendekati, tapi berkomunikasi aja. Karena dalam politik kita jangan membatasi diri, bahkan terhadap rakyat tidak boleh pilih-pilih. Tukang beca dan profesor suaranya kita butuhkan. Tidak kita beda bedakan,” katanya.

Emil juga mengaku dirinya sudah berkomunikasi dengan hampir seluruh petinggi partai. AHY dan Airlangga masuk dalam rangkain komunikasi tersebut. “Contoh, saya sudah ketemu dengan cak imin [Muhaimin Iskandar-PKB] minggu lalu, PKS pak [Ahmad] Syaikhu, Pak Surya Paloh [Ketua Umum Nasdem], ...Pak AHY, malamnya pak Airlangga. Komunikasi itu harus dibangun,” katanya.

Namun Ridwan Kamil mengaku buah dari silaturahmi bisa berlanjut pada pembicaraan yang lebih intens terkait dengan pilpres. “Jika nanti menjadi chemistry, itu bonus dari silaturahmi. Kalau pun ngga [dalam rangka] membangun hubungan kemanusiaan. Jadi, bahwa ada hubungannya [dengan Pilpres] mungkin, tapi bisa juga sekadar silarutahmi,” ujar Emil.

Secara khusus, Emil mendoakan agar langkah Airlangga terkait Pemilu 2024 bisa diberikan kelancaran.

"Saya juga mendoakan utamanya Allah mempermudah segala urusan maksud Pak Airlangga khususnya di 2024. Itu doa dari saya khusus untuk beliau. Beliau sangat senang dan mudah-mudahan menjadi tanda kolaborasi kita," kata Emil.

PELUANG

Menyikapi pertemuan-pertemuan tersebut, pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menilai Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil berpeluang menjadi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

"Sangat mungkin mereka berpasangan walaupun ini waktunya masih sangat panjang. Karena Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar maka tentu harus menjadi mencari figur di luar Golkar kan, yang pertama bisa dari partai lain, yang kedua memang orang nonpartai tetapi punya tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, paling tidak dikenal oleh publik," ujarnya.

Bagaimanapun, imbuhnya, pertemuan antara Airlangga dan Emil tidak bisa dilepaskan dari agenda politik 2024.

Menurutnya, pertemuan tersebut juga bisa dinilai sebagai penjajakan awal dari kedua tokoh yang digadang-gadang akan maju sebagai Capres 2024. "Sehingga memang tidak bisa dilepaskan, saya pikir pertemuan ini dari konteks 2024. Dan paling tidak ini memang upaya untuk membangun komunikasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi terkait dengan kandidat-kandidat yang punya peluang untuk kemudian diusung oleh Golkar di tahun 2024," kata Firman.

Terlepas dari itu semua, sudah dapat dipasstikan ada "agenda tertentu" yang diusung dalam pertemuan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat dengan dua petinggi parpol di Indonesia.

Agenda terkait dengan politik, khususnya Pilpres 2024 bisa jadi menjadi bahasan utama dalam pertemuan tersebut. (k34/k57/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.