Mitra Distribusi Optimistis Sukses Pasarkan ORI021

Kalangan mitra distribusi ORI021 optimistis dapat memasarkan instrumen ini secara optimal, meskipun kuponnya sangat rendah,

Lorenzo Anugrah Mahardhika

24 Jan 2022 - 19.46
A-
A+
Mitra Distribusi Optimistis Sukses Pasarkan ORI021

Obligasi Ritel Indonesia/Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) telah resmi meluncurkan instrumen obligasi ritel Indonesia seri ORI021 dengan melibatkan 28 mitra distribusi (midis).

Kalangan midis ini pun optimistis dapat memasarkan produk ini dengan optimal, meskipun kupon yang ditawarkan adalah yang terendah sepanjang sejarah penerbitan instrumen ORI, yakni hanya 4,90 persen per tahun.

Berdasarkan laporan dari DJPPR Kementerian Keuangan, pemerintah menyatakan masa penawaran ORI021 ini akan berlangsung mulai 24 Januari 2022 hingga 17 Februari 2022.

Masyarakat yang tertarik berinvestasi pada instrumen ritel yang mempunyai tanggal jatuh tempo 15 Februari 2025 ini dapat mulai memesan dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Proses pemesanan pembelian ORI021 secara online dilakukan melalui empat tahap yaitu registrasi atau pendaftaran,  pemesanan, pembayaran, dan setelmen atau konfimasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan midis yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI021 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 28 midis yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

 

Platform peer-to-peer lending, KoinWorks yang menjadi salah satu midis ORI021 masih optimistis dapat membukukan pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan seri sebelumnya.

Jonathan Bryan, CMO KoinWorks mengatakan, meskipun kuponnya sedikit lebih rendah dibandingkan ORI020, minat investor terhadap instrumen ORI021 diperkirakan akan tetap tinggi. Salah satu katalis positifnya adalah tren suku bunga saat ini yang masih terbilang rendah.

“Dengan tren ini, investor akan cenderung mencari instrumen investasi yang aman dan tetap memberikan imbal hasil yang cukup baik,” katanya saat dihubungi pada Senin (24/1).

Selain itu, dibandingkan dengan pajak investasi di deposito sebesar 20 persen, pajak obligasi untuk investor domestik telah dipotong menjadi 10 persen. Dengan imbal hasil yang tidak jauh berbeda, ORI021 masih menarik di mata investor yang memiliki profil risiko konservatif ke moderat.

Ketiga, promosi investasi SBN beberapa tahun ini makin gencar dilakukan, baik oleh pihak pemerintah maupun mitra distribusi, sehingga menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan demikian, masyarakat saat ini jauh lebih aware, terutama bagi investor pemula yang masih muda.

Jonathan melanjutkan, pihaknya menargetkan penjualan yang lebih baik dibandingkan seri sebelumnya. Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan nilai penjualan pastinya.

“Kami berharap, seiring dengan meningkatnya investor yang sudah dan baru menggunakan produk investasi KoinWorks bisa berinvestasi pada ORI021 melalui KoinBond,” lanjutnya.

Untuk meningkatkan penjualan tersebut, Koinworks akan meningkatkan frekuensi promosi produk ORI021. Hal ini dilakukan melalui saluran komunikasi internal dan eksternal komunikasi, seperti aplikasi, newsletter, website, dan media sosial perusahaan.

“Selain itu, kami juga akan mengadakan webinar dan Instagram Live yang ditujukan untuk pemasaran ORI021 ini,” pungkasnya.


Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya juga optimistis mampu mencatatkan penjualan surat berharga negara (SBN) ritel yang lebih baik pada tahun ini. Bank Commonwealth pun menetapkan target yang lebih tinggi dibandingkan target SBN ritel tahun 2021.

Meski demikian, pihaknya tidak menyebutkan angka pasti target tersebut. Adapun, dalam sejumlah penawaran SBN ritel tahun lalu, Bank Commonwealth menetapkan target penjualan di kisaran Rp100 miliar.

“Kami optimistis dapat mencatatkan penjualan yang lebih baik. Hal ini mengingat dengan kondisi tingkat suku bunga rendah seperti sekarang, produk yang aman dan memberikan return lebih tinggi dari deposito seperti ORI021 akan menjadi pilihan investasi yang menarik,” ujarnya.

Dengan tingkat kupon 4,90 persen per tahun, ORI021 masih cukup menarik bagi investor. Hal ini karena dari sisi imbal hasil atau yield, ORI021 masih lebih tinggi dari obligasi pemerintah tenor 3 tahun di level 4,3 persen.

Selain itu, apabila dibandingkan dengan tingkat suka bunga deposito yang berada di kisaran tingkat bunga penjaminan LPS sebesar 3,5 persen, masih ada spread positif sebesar 1,40 persen.

Perbedaan ini masih di luar perbedaan besarnya pengenaan pajak untuk obligasi sebesar 10 persen dibandingkan bunga deposito di 20 persen.

“Lebih lanjut, ORI021 juga memiliki fitur tradable yang berarti dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga ada potensi untuk nasabah mendapatkan capital gain dari kenaikan harga di pasar sekuder,” jelasnya.

Selain fitur tradable, pembayaran kupon ORI021 yang dilakukan setiap bulan dapat menjadi daya tarik untuk cash flow nasabah. Pembayaran kupon ORI adalah bulanan dibandingkan dengan kupon SBN seri fixed rate (FR) yang dibayarkan setiap 6 bulan.

Dari sisi risiko, ORI021 juga memiliki risiko yang rendah karena dijamin oleh pemerintah melalui undang-undang.

Sebelumnya, kalangan analis juga sependapat bahwa prospek penjualan ORI021 ini tetap tinggi, meski kuponnya sangat rendah.

Faktor yang disoroti pun kurang lebih sama, yakni suku bunga yang secara umum memang sedang rendah, likuiditas masyarakat yang tinggi, pajak yang rendah, tradable, telah cukup dikenal, dan tingkat return yang masih lebih tinggi ketimbang deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.