Bisnis, JAKARTA - Rencana pemerintah menjadi pemain utama produsen dan eksportir kendaraan listrik dunia berpotensi menghadapi situasi dilema melihat kondisi ketersediaan baja untuk spesifikasi electric vehicle (EV) dalam negeri.
Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pemain utama dalam produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun EV untuk pasar domestik maupun global.
Sektor otomotif ditargetkan mengalami peningkatan volume produksi sampai dengan 3 juta unit pada 2030. Sebanyak 25 persen di antaranya adalah kendaraan berbasis listrik, dengan target ekspor 900.000 unit.
Namun, dalam Perpres No. 74/2022 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN) 2020 - 2024, ketersediaan bahan baku baja (industri hulu) dalam negeri diakui oleh pemerintah masih belum mampu mendukung kebutuhan industri perakitan atau tier I otomotif.