Bisnis, JAKARTA — Persoalan pendanaan masih menjadi aral yang kian menantang bagi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam upaya membangun pembangkit dan infrastruktur ketenagalistrikan lainnya.
Jangankan mempercepat bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam sistem ketenagalistrikan, untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan saja, perusahaan setrum pelat merah itu sudah kewalahan jika harus melakukannya sendiri karena dibutuhkan investasi yang tidak sedikit.
Di sisi lain, realisasi rasio elektrifikasi hingga akhir 2023 baru mencapai 99,78%, dengan rasio desa berlistrik sebesar 99,83%. Pada saat bersamaan, pertumbuhan penggunaan EBT dalam bauran energi nasional hingga akhir 2023 hanya mencapai 13,1% atau tumbuh 0,8% dari 2022 yakni sebesar 12,3%.
Dengan masih rendahnya realisasi pembangunan pembangkit listrik di Tanah Air, bahkan sejak 2011 lalu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pun telah mewanti-wanti status siaga dan defisit dalam sistem kelistrikan nasional.