Bisnis, JAKARTA— Komoditas logam mulia terus merangkak naik seiring dengan proyeksi pelemahan dolar Amerika Serikat dan sinyal dari pejabat The Fed yang cenderung dovish.
Menurut analis MIFX Faisyal mengatakan, harga emas berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek pada Senin (23/1/2023) di tengah outlook melemahnya dolar AS di balik pernyataan yang cenderung dovish dari pejabat Fed yang mendukung kenaikan suku bunga yang lebih lambat ke depannya.
Mengutip data Bloomberg, harga Comex terpantai naik 5,60 poin atau 0.29 persen ke US$1.950,50 per troy ons. Sementara, harga emas spot terpantau naik 6,68 poin atau 0,35 persen ke us$1.932,76 per troy ons. “Emas berpeluang dapatkan dukungan dari outlook pelemahan dolar AS dibalik pasar yang mencerna pernyataan pejabat Fed yang dipandang cenderung dovish,” ungkapnya dalam riset, Senin (23/1/2023).
Dalam hal ini, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung kenaikan suku bunga yang lebih lambat dan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 25 bps akan menjadi tepat kedepannya. Senada, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan mendatang dan melanjutkan pengetatan. Setelah pernyataan itu, indeks dolar bergerak di zona merah, turun 0,39 persen ke 101,61.