Bisnis, JAKARTA — Melonggarnya aktivitas masyarakat seiring terkendalinya pandemi Covid-19 diperkirakan bakal mendorong pertumbuhan outstanding pinjaman kartu kredit pada 2022. Kondisi ini diyakini para bankir akan menjadi momentum perbaikan bisnis kartu kredit.
Berkaca pada Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia (BI), pandemi Covid-19 telah memukul kinerja volume serta nilai transaksi kartu kredit sepanjang tahun 2020 – 2021.
Pada 2018 dan 2019, volume transaksi kartu kredit masing-masing sebesar 338 juta serta 349 juta transaksi, sedangkan nilai transaksi mencapai Rp314 triliun dan Rp342 triliun. Namun, pada 2021 realisasinya turun menjadi 281,9 juta transaksi dengan nilai Rp244 triliun.
Seiring melandainya pandemi Covid-19 pada 2022, volume dan nilai transaksi kartu kredit kini menunjukkan geliat perbaikan. Hingga maret 2022, total volume transaksi kartu kredit bank tumbuh 22,01 persen secara year-on-year (YoY) menjadi 80,80 juta transaksi.