Bisnis, JAKARTA - Harga crude palm oil (CPO) alias minyak kelapa sawit di bursa derivatif Malaysia pada Februari 2024 menguat 21 poin menjadi 3,743 ringgit per metrik ton. Kemudian, kontrak Maret 2024 menguat 27 poin menjadi 3,759 ringgit per metrik ton. Emiten terkait sawit pun berupaya memanfaatkan momentum ini.
Mengutip Bernama, kontrak berjangka minyak kelapa sawit (CPO) telah berakhir lebih tinggi, menyusul tingkat stok Malaysia yang lebih rendah dari perkiraan dan produksi yang lebih lemah pada Desember 2023.
Pedagang minyak sawit, David Ng, mengatakan bahwa penurunan stok dilihat sebagai faktor harga yang positif dan dapat meningkatkan sentimen. “Oleh karena itu, dukungan terlihat pada 3.700 ringgit per metrik ton dan resistensi pada 3.860 ringgit per metrik ton,” terangnya.
Mengutip Reuters, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) melaporkan bahwa stok minyak sawit Malaysia pada akhir Desember 2023 mencapai sebesar 2,29 juta metrik ton, menurun 4,64% dari bulan sebelumnya, terendah dalam tiga bulan.