Bisnis, JAKARTA — Periode 2022 digadang-gadang menjadi momentum berdenyutnya lagi bisnis ritel modern format besar, seperti toserba atau department store dan hypermarket.
Untuk diketahui, format besar menjadi lini bisnis ritel modern yang paling tertekan beberapa tahun terakhir, bahkan sebelum memasuki era wabah Covid-19. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan ritel format kecil—toko kelontong (minimarket)—yang justru terus menujukkan tajinya.
Bisnis ritel format besar pada tahun pertama pandemi atau pada 2020 bahkan sempat ‘mati suri’ dengan penurunan pertumbuhan tahunan sebesar -10,1 persen. Realisasi tersebut memperburuk kinerja tahun sebelumnya yang sudah berada di zona negatif, yaitu -5,8 persen.
Memasuki 2021, penurunan kinerja ritel format besar makin menjadi dengan kemerosotan hingga -14,5 persen pada kuartal pertama tahun lalu.