Bisnis, JAKARTA – Di tengah kondisi ekonomi Inggris yang belum pulih seratus persen, PM Boris Johnson menghadapi mosi tidak percaya dari politisi di partainya sendiri. Beruntung, meski dengan suara tipis, Boris Johnson lolos dari mosi tidak percaya tersebut.
Dengan selisih hanya 63 suara, Boris Johnson memenangkan suara mayoritas dalam pemungutan suara. Sebanyak 211 anggota parlemen Tory (sebutan untuk politisi dari kubu Konservatif) masih mendukung Johnson. Namun, jumlah penentangnya juga tidak sedikit. Sebanyak 148 anggota parlemen dari kubu Konsevatif memilih memberontak, menyatakan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Johnson.
Dengan dukungan 59% suara, Johnson masih dapat bertahan di pucuk pimpinan Partai Konservatif selama setahun. Namun, masih terbuka kemungkinan bahwa Johnson akhirnya akan terjungkal.
Sejarah politik Inggris mencatat bagaimana John Major dan Theresa May akhirnya tumbang. Padahal, keduanya memenangkan mosi percaya dengan dukungan lebih banyak dibandingkan yang diperoleh Johnson saat ini.