Bisnis, JAKARTA — Pemain motor listrik lokal bertambah lagi. Dalam waktu dekat Nusa Motors akan meluncurkan kendaraan roda dua bertenaga baterai yang akan mengisi segmen sport.
Motor listrik sport tersebut akan diberi nama Nusa Khatulistiwa K_Series. Motor ini diklaim bisa melaju hingga 200 km/jam dengan jarak tempuh hingga 250 km atau setara dengan jarak Jakarta–Tasikmalaya.
“Industri Otomotif berada di puncak perubahan besar yang mengandalkan penggerak listrik. Keterbatasan kami menjadikan semangat untuk menjadi lebih, mungkin sekarang tidak menjadikannya tercepat atau terhemat, tetapi kami yakin untuk lebih bersemangat untuk mengembangkan sebuah produk inovasi yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin," kata Tomi Gunawan selaku pendiri Nusa dalam keterangan tertulis, Minggu (30/1/2022).
Pendiri Nusa Motors lainnya, Domex Mandey menjelaskan bahwa merek yang dia usung akan menjadi motor listrik premium yang bermain di segmen khusus. "Seperti Tesla tetapi kendaraan roda dua," katanya.
Domex mengatakan saat ini hampir seluruh komponen Nusa berasal dari dalam negeri. Komponen besar yang masih diimpor adalah baterai dan motor penggerak.
Nusa, jelas Domex, tengah mencari pendanaan dari perusahaan modal ventura untuk pengembangan lebih lanjut. Sejauh ini, Nusa Motors didirikan dengan modal sendiri dari Domex dan Tomi.
Adapun Nusa K_Series bakal hadir dalam dua varian. Pertama adalah varian Basic yang memiliki kecepatan puncak 150 km/jam dan TooFast yang bisa digeber hingga 200 km/jam.
Varian Basic didukung baterai Lithium Ion Cell 10 kWh dengan jarak tempuh 180 km dalam sekali pengisian daya. Varian TooFast menggunakan baterai Lithium Ion Cell 14 kWh yang sanggup digunakan untuk berkendara hingga 250 km dalam sekali pengisian daya.
Soal harga, Nusa Khatulistiwa varian Basic ditawarkan dengan harga Rp140 juta dan TooFast dibanderol Rp180 juta. Produsen menawarkan full customize untuk warna body, jok motor, speed, baterai, rem, hingga roda.
Nusa Khatulistiwa K_Series menambah daftar merek sepeda motor listrik buatan Indonesia, setelah Gesits, Viar Q1, Rakata, BF Goodrich BF-Small S, dan United T1800.