Bisnis, JAKARTA - Sederet perusahaan rintisan dalam negeri ditengarai mulai mengalami gejolak finansial seiring dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) serempak dalam beberapa waktu terakhir.
Kondisi ini setidaknya dialami oleh startup edukasi Zenius, platform dagang-el JD.ID hingga teranyar perusahaan dompet digital LinkAja. Kondisi ini menyebabkan tanda tanya terhadap kinerja keuangan perusahaan baru tersebut.
Gelombang PHK ini dinilai sebagai strategi efisiensi yang mulai dijalankan perusahaan. Salah satunya melalui pengurangan pekerja. Langkah tersebut diperkirakan buntut dari sejumlah kondisi seperti kenaikan suku bunga The Fed, kondisi makro ekonomi yang sedang terjadi hingga pandemi Covid-19.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai fenomena ini sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak lima tahun terakhir, khususnya bagi startup-startup baru. Terlebih, sejauh ini perusahaan rintisan hanya fokus pada perolehan transaksi dan pengguna, bukan profit.