Bisnis, JAKARTA — Emiten sektor ritel bakal menghadapi tantangan yang cukup serius, terutama akibat pelemahan daya beli masyarakat yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi, dan suku bunga acuan. Bagaimana sebaiknya investor menyikapi saham-saham sektor ini?
Awal pekan, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur Agustus 2022. Kenaikan suku bunga acuan tersebut merupakan yang pertama kalinya setelah 17 bulan berturut-turut dipertahankan pada level 3,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers menyebutkan keputusan kenaikan suku bunga dilakukan untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat tingginya inflasi pangan dan harga yang diatur pemerintah.
Kebijakan ini juga diterapkan untuk mendorong stabilitas nilai tukar rupiah di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.