Bisnis, JAKARTA— Sentimen negatif pasar kripto yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan bitcoin mandek di zona merah selama tujuh pekan berturut-turut. Dalam sejarah cryptocurency, terakhir kalinya bitcoin menyentuh harga terendah pada level US$25.500 pada Desember 2020,namun akhirnya dapat rebound menjadi US$31.000.
Berdasarkan hasil riset Luno dan Arcane Research, Kamis (19/5/2022), akhir pekan lalu bitcoin sempat menyentuh level US$25.300 atau sekitar Rp370 juta sebelum akhirnya kembali pulih ke posisi US$30.000. “Hal ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah bitcoin, menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam sentimen bearish,” tulis tim riset.
Adapau pada Mei 2022, pasar kripto mencatatkan kinerja yang buruk, dilihat dari penurunan indeks kripto kapitalisasi besar hingga 23 persen dan indeks kapitalisasi menengah 31 persen.Adapun, indeks kapitalisasi kecil turun 37 persen. Di samping itu, Bitcoin juga turun sebesar 23 persen .
Sementara pada perdagangan Jumat (20/5/2022), harga bitcoin diperdagangkan pada level US$29.984 pada pukul 13.30 WIB atau mendekati level US$30.000. Dalam 24 jam, bitcoin sudah mengalami pertumbuhansebesar 2,35 persen, meskipun dalam satu pekan masih tercatat turun 1,78 persen.