pariwisata yogyakarta

Bisnis, YOGYAKARTA &mdash; Menjelang tutup tahun 2021, industri pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menggeiat
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan industri pariwisata DIY mencatat kenaikan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) per Oktober sebesar 20,52 poin secara bulanan.
Secara tahunan, menurut Kepala BPS Provinsi DIY Sugeng Arianto, TPK pada Oktober naik 16,13 poin yang berarti terjadi peningkatan cukup besar.
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1638403082361_8_hotel-reservasi-ilustrasi- antara.jpg" alt="" width="400" height="266" />
Ilustrasi reservasi hotel/Antara
Kenaikan okupansi cukup signifikan terjadi pada hotel berbintang, dan untuk hotel non-bintang mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu besar.
&ldquo;Untuk hotel non-bintang, kenaikannya tidak sebesar hotel berbintang, TPK pada Oktober naik sedikit sebesar 4,19 poin. Sementara secara year-on-year naik 2,58 poin,&rdquo; jelasnya, Rabu (12/1).
BPS mencatat TPK hotel berbintang DIY pada Oktober 2021 mencapai 61,65%, dan TPK hotel non-bintang dilaporkan 17,40% yang keduanya mencatatkan rekor tertinggi sepanjang tahun ini.
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1638402915169_83_malioboro-harjo.jpg" alt="" width="402" height="251" />
Kawasan Malioboro/Harjo
Kenaikan okupansi kamar hotel juga didorong oleh pelonggaran kebijakan penanganan pandemi Covid-19.
Kelonggaran ini berkontribusi terhadap bergeliatnya sektor usaha meeting, incentive, conference, dan exhibition atau MICE.&nbsp;

Kenaikan okupansi kamar hotel juga didorong oleh pelonggaran kebijakan penanganan pandemi Covid-19.

Okupansi Hotel Naik, Ekonomi DIY mulai Menggeliat

PT Pertamina (Persero) turus mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk masyarakat desa di wilayah transmigrasi melalui program TJSL

Kemendesa & PDTT Apresiasi Dukungan Pertamina untuk Pertumbuhan Ekonomi

BPJS Kesehatan buka suara menyoal penyesuaian tarif iuran pasca KRIS diterapkan.

Lika-Liku Skema Baru BPJS Kesehatan Kelas Standar

Performa industri otomotif Indonesia pada April 2024 mengalami perlambatan lantaran sektor ini belum juga terlepas dari sejumlah masalah yang dihadapinya.

Biang Kerok Penjualan Mobil April 2024 Terperosok 

Secara bertahap, Indonesia juga terus berupaya memantaskan diri agar dapat menangkap peluang bisnis yang lebih besar dari implementasi CCS di dalam negeri. Tak tanggung-tanggung, pemerintah pun mengajak kerja sama antarnegara untuk membangun standardisasi dan model bisnis industri CCS.

Langkah Mantap Indonesia Jadi Pemain Utama 'Gudang Karbon' Asia

Regulasi baru mengenai mobil listrik dinilai tidak konsisten terutama untuk perusahaan yang sudah terlanjur berinvestasi besar di Indonesia.

Membaca Dinamika Pasar Mobil Listrik Pascarevisi Regulasi

Khusus untuk penjulan kendaraan roda empat, Gaikindo mencatat pada April tahun ini total penjualan mobil secara wholesales mencapai 48.637 unit, turun 34,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebanyak 74.724 unit. 