Bisnis, JAKARTA – Menjelang penerapan sanksi Uni Eropa atas ekspor energi dari Rusia, OPEC+ memutukan untuk memangkas produksi minyaknya. OPEC+ memilih memangkas produksi mulai November 2022 untuk mengembalikan harga minyak dunia ke harga normal. Kesepakatan OPEC+, yang di dalamnya termasuk Rusia, memancing kemarahan Amerika Serikat. Perang hybrid melalui minyak dunia memasuki masa-masa genting.
OPEC+ pada Rabu (5/10/2022) mengumumkan rencana pengurangan produksi besar-besaran, sebanyak 2 juta barel per hari mulai November 2022. Pengurangan terbesar sejak 2020 itu dilakukan untuk menopang harga.
Kesepakatan OPEC+ menjelang embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia diprediksi akan menekan pasokan di pasar yang sudah ketat. Tekanan terhadap inflasi dunia pun menjadi kian bertambah. Sanksi Uni Eropa terhadap ekspor minyak Rusia akan mulai berlaku pada 5 Desember 2022.
Sehari setelah pengumuman OPEC+, harga minyak dunia pun langsung menggeliat. Sementara itu, pada Senin (10/10/2022), Bloomberg seperti dikutip Bisnis.com menyebutkan harga komoditas telah meningkat lebih dari 5 persen pada akhir pekan lalu setelah OPEC+ sepakat memangkas pasokan minyak.