Pada tahun kedua pandemi, biaya kargo internasional masih belum kembali ke level normal.
Negara-negara pemasok utama dunia seperti China juga melakukan peninjauan kebijakan sehingga kuantitas produksinya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan dunia dengan fleksibel.
Keadaan ini mengakibatkan menurunnya daya tarik pelaku pasar baik perdagangan maupun industri untuk melakukan impor.
Hal ini tentu menjadi sebuah peluang emas bagi negara berkembang dengan struktur industri yang telah terbangun, termasuk Indonesia!