OPINI : Utang Digital & Pengaturan AI

Derasnya data, informasi, bersamaan dengan komunikasi nan aktif, membuat laju kerja dan aktivitas meningkat eksponensial.

Ajar Edi

28 Jun 2023 - 08.08
A-
A+
OPINI : Utang Digital & Pengaturan AI

Logo Microsoft/ Bloomberg

Derasnya data, informasi, bersamaan dengan komunikasi nan aktif, membuat laju kerja dan aktivitas meningkat eksponensial. Acap kali, itu dianggap beban. Para pemimpin bisnis dan pemerintahan, juga merasakan tekanan lainnya. Bagaimana meningkatkan produktivitas di tengah ketidakpastian ekonomi.

Kini, di sisi lain, kita tengah mengalami pergeseran platform ke Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Lantas, bagaimana hubungan keduanya? Ternyata, ada tiga temuan penting atas upaya kita memahami serta mengadopsi AI.

Temuan ini didapat dari sigi Microsoft Work Trend Index 2023, dengan 31.000 responden di 31 negara. Digabungkan juga analisa triliunan sinyal produktivitas dari produk M365 dan tren tenaga kerja dari grafik ekonomi LinkedIn. Untuk Indonesia, temuan studi ini cukup menarik.

Pertama, kita memiliki utang digital (digital debt), biang penghilang inovasi. Karena volume data, email, dan chat yang harus diproses melampaui kemampuan. Setiap menit mencerna digital debt ini, telah menghilangkan pekerjaan kreatif. Sebanyak 76% karyawan tak memiliki waktu menyelesaikan pekerjaannya. Bahkan kesulitan berinovasi atau berpikir strategis.

Kedua, aliansi baru antara AI dengan karyawan. Sebanyak 75% karyawan akan mendelegasikan sebanyak mungkin pekerjaan kepada AI. Ada harapan AI dapat meringankan pekerjaan, bahkan harapan ini mengalahkan rasa takut atas kehilangan pekerjaan. Pemimpin bisnis juga ingin AI memberdayakan, bukan mengganti.

Ketiga, setiap karyawan memerlukan keterampilan AI. Sebanyak 61% karyawan mengatakan tidak memiliki kapabilitas yang tepat, padahal kreativitas sebagai produktivitas baru akan menjadi hal jamak yang dibutuhkan kompetensi penilaian analitis, kecerdasan emosional, evaluasi kreatif, keingintahuan intelektual, dan kemampuan memberikan ketepatan dorongan.

Memang, diyakini AI menyediakan tiga jalur dampak pendukung tenaga kerja. Pertama, melepaskan kreativitas. Misalnya, menciptakan konten menulis dan visual, serta mendukung kita men-generasi ide kreatif. Kedua, mengakselerasi penemuan baru. Contohnya, mendukung penemuan material data, efisien mengkurasi sumber informasi, dan mendukung proses belajar.

Ketiga, mendukung efisiensi. Untuk hal ini, kita akan menemukan bagaimana pencegahan fraud keuangan, lebih efisien transfer pengetahuan, serta meningkatkan penyelesaian tantangan besar seperti masalah kesehatan.

Itu mengapa Microsoft meyakini teknologi AI adalah copilot peningkat produktivitas dan kreativitas. Misalnya, kekuatan model fondasi seperti GPT-4 mengubah pencarian menjadi alat kokoh untuk penelitian dan meningkatkan produktivitas bagi pekerja, di mana, kita sebagai pilot sang aktor utama.

Kita lah pemberi perintah dengan tujuan yang lebih tepat karena jangan tanya apa yang AI bisa dilakukan, tanyakan apa yang harus AI lakukan. Di sisi lain, ada harapan potensi AI membantu meningkatkan kehidupan juga pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi, muncul juga pertanyaan lainnya. Bagaimana menghindari atau mengelola masalah baru yang mungkin ditimbulkan? Atau, bagaimana mengendalikan teknologi yang begitu dahsyat ini?

Kita perlu berpandangan jernih tentang potensi masalah yang mungkin ada di depan. Saat teknologi AI bergerak maju, upaya memastikan kontrol yang tepat, harus sama pentingnya dengan mengejar manfaatnya. Semua harus berkomitmen, untuk mengembangkan dan menerapkan AI dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

Pagar pengaman yang diperlukan untuk AI, tentu saja, memerlukan rasa tanggung jawab bersama yang luas. Tak hanya ditangani perusahaan teknologi semata. Microsoft juga aktif terkait pengaturan AI ini, dengan menawarkan cetak biru lima poin fondasi pengaturan AI.

Pertama, implementasikan dan kembangkan di atas kerangka kerja keamanan AI baru yang dipimpin pemerintah. Jika ingin cepat, kita bisa membangun dan meneruskan kesuksesan dari ide bagus orang lain. Semisal, kita bisa melanjutkan Kerangka Kerja Manajemen Risiko AI yang telah diluncurkan oleh Institut Standar dan Teknologi Nasional AS (NIST).

Kedua, memerlukan rem pengaman yang efektif untuk sistem AI yang mengontrol infrastruktur penting. Kita bisa menganalogikan seperti sistem pengereman di lift dan kereta api berkecepatan tinggi sehingga kita yakin menaikinya dan yakin atas keamanannya, baik dalam kondisi normal bahkan darurat.

Ketiga, kembangkan kerangka hukum dan peraturan yang luas berdasarkan arsitektur teknologi untuk AI. Arsitektur hukum yang mencerminkan teknologi AI itu sendiri. Kita bisa belajar prinsip perbankan untuk melindunginya dari pencucian uang atau penggunaan untuk kriminal. Prinsip “Kenali Pelanggan Anda” (Know Your Customer) mengharuskan lembaga keuangan memverifikasi identitas pelanggan, menetapkan profil risiko, dan memantau transaksi guna mendeteksi aktivitas mencurigakan.

Keempat, promosikan transparansi dan pastikan akses akademik dan nirlaba ke AI. Publik punya kepentingan penting atas transparasi dan akses yang luas atas sumber daya AI. Karena banyak penelitian di universitas menjadi pondasi penguatan ekonomi, termasuk penelitian dengan AI nantinya.

Kelima, mengejar kemitraan baru antara publik-swasta untuk menggunakan AI, sebagai alat yang efektif untuk mengatasi tantangan masyarakat yang tak terelakkan, yang datang dengan teknologi baru. Dibutuhkan kerja sama erat penggunaan AI akan melindungi demokrasi, hak fundamental, akses luas atas keterampilan AI untuk pertumbuhan inklusif, dan memajukan kebutuhan pembangunan keberlanjutan.

Upaya yang terus harus kita lakukan adalah dialog terbuka yang bijaksana, pengaturan yang efektif, serta nilai utama juga tata kelola yang harus ditanamkan pada orang dan institusi pengelola AI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Nindya Aldila

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.