Bisnis, JAKARTA— Tahun 2022 bisa dibilang menjadi salah satu tahun yang terburuk dalam sejarah industri blockchain termasuk kripto. Situasi tersebut tercermin dari penurunan nilai kapitalisasi pasar kripto 2022 sekitar US$1.486 triliun atau setara dengan Rp23.230 triliun terhadap dolar Amerika Serikat.
Meski begitu, industri kripto diproyeksi bangkit secara bertahap, baik dari sisi jumlah investor maupun pertumbuhan nilai transaksi. Pedagang kripto cukup optimistis kondisi dapat berbalik meskipun dalam waktu yang cukup lama, atau dalam jangka panjang.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengatakan industri kripto masih terhitung baru sebagai instrument investasi. Ini menjadi salah satu alasan masih memiliki ruang pertumbuhan yang optimal. Sehingga prospek pertumbuhan aset kripto di Indonesia masih terbilang positif meskipun harus berperang dengan kondisi yang masih menantang.
“Justru investasi pada aset kripto berhasil mencuri perhatian masyarakat karena menawarkan kemudahan dalam berinvestasi khususnya pada kelas aset yang bersifat global disamping dapat memberikan return of investment yang tinggi,” katanya saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).