Optimisme Garuda Meneropong 2022

Maskapai pelat merah yang sedang berjuang bangkit dari kebangkrutan itu percaya rebound pergerakan jumlah penumpang akan lebih cepat dari proyeksi 2023.

Anitana Widya Puspa

25 Nov 2021 - 20.00
A-
A+
Optimisme Garuda Meneropong 2022

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Yogyakarta./Antara

Bisnis, JAKARTA – Jumlah penumpang masih belum menggembirakan dan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan masih bergulir, tetapi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. meyakini 2022 akan menjadi titik balik.

Maskapai pelat merah yang sedang berjuang bangkit dari kebangkrutan itu percaya rebound pergerakan jumlah penumpang akan lebih cepat dari proyeksi 2023. Optimisme itu berangkat dari riset Passenger Confidence Track yang menyebutkan 60 persen responden kini sudah percaya diri untuk terbang. Angka itu naik dari posisi September 2020 yang hanya sekitar 47 persen.

Garuda juga melakukan survei internal yang hasilnya menunjukkan 68 persen responden sudah yakin terbang dibandingkan sebelumnya yang hanya 47 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan akan terjadi peningkatan pergerakan jumlah penumpang tahun depan.

"Syaratnya cuma satu, Desember 2021 ini [Covid-19] tidak tinggi kasusnya,” ujarnya, Kamis (25/11/2021).

Irfan memaparkan jumlah penumpang domestik Garuda pada akhir 2020 hampir mencapai 50 persen dari level prapandemi. Sayangnya, varian delta muncul dan penumpang Garuda kembali turun drastis pada kuartal I/2021.

Dalam paparan publik pada Agustus, dia memaparkan jumlah penumpang domestik hanya 2.000 orang per hari selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jauh di bawah jumlah rata-rata sebelum PPKM, yakni 12.000 penumpang per hari.

Menurutnya, semua pihak secara bersama-sama harusmenerapkan prosedur kesehatan sehingga tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru.

“Syarat lainnya juga untuk pemulihan adalah Garuda mesti sehat dan ini makanya kami melakukan restrukturisasi dan di sisi lain industri penerbangan harus tetap adaptif,” imbuhnya.

Garuda baru-baru ini mengumumkan proposal awal restrukturisasi dan penyelamatan perusahaan. Dalam dokumen yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia, perusahaan berkode saham GIAA itu menyiapkan lima strategi utama untuk keluar dari tekanan liabilitas. Strategi ini diharapkan dapat memperpanjang napas perusahaan dan keluar dari permasalahan utang. 

Pertama, dari sisi operasi, Garuda mengoptimalkan route network perseroan dengan mengoperasikan rute-rute yang mengontribusikan keuntungan, dengan fokus awal pada rute-rute domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu dengan tujuan pengangkutan kargo. 

Kedua, menyesuaikan jumlah pesawat perseroan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jenis dan atau tipe pesawat untuk simplifikasi operasional serta mendorong efisiensi biayan. 

Ketiga, terus melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat.

Keempat, meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.

Kelima, meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling dan ekspansi produk yang ditawarkan.

Tak berbeda jauh, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan sektor penerbangan nasional akan pulih tak lama lagi. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Denon Prawiraatmadja yakin penerbangan domestik akan rebound tahun depan, sebagaimana tertuang dalam whitepaper INACA dengan Universitas Padjajaran.

“Kemudian, diharapkan diikuti penerbangan internasional pada 2023," ujarnya.

Menurut Denon, pemulihan itu tidak lepas dari program vaksinasi massal yang saat ini sudah melampaui 40 persen populasi dan diharapkan mencapai lebih dari 70 persen pada pertengahan 2022.

Bagi dunia aviasi, tutur Denon, vaksinasi adalah ‘pengubah permainan’. Makin banyak masyarakat yang divaksinasi, maka herd immunity akan makin cepat terbentuk. Secara otomatis, akan timbul kepercayaan diri masyarakat untuk terbang.

RENCANA GARUDA

Untuk merealisasikan strategi pertama, Garuda sedang gencar membuka beberapa rute penerbangan langsung dari sentra-sentra komoditas unggulan ke sejumlah negara tujuan ekspor.

Rute penerbangan langsung yang sudah dibuka a.l. Makassar ke Hong Kong dan Manado ke Narita, khusus untuk membawa komoditas-komoditas yang berasal dari daerah itu. Dua rute tujuan ekspor itu adalah sebagian dari penerbangan luar negeri yang masih dipertahankan Garuda.

“Banyak orang tidak tahu, di dalam pesawat penumpangnya kosong, misalnya hanya 50 orang, padahal kami membawa 30 ton barang dari Indonesia,” ujar Irfan.

Dia meyakini layanan penerbangan langsung untuk mengangkut barang ekspor memiliki nilai tambah lebih tinggi meskipun saat ini frekuensi penerbangan masih belum sering atau hanya seminggu sekali.

Perusahaan sedang mengkaji rute lain yang memiliki potensi pasar ekspor yang gemuk. Untuk pasar ekspor di mana Garuda tidak mengoperasikan penerbangan langsung, maskapai berumur 72 tahun itu bekerja sama dengan maskapai-maskapai setempat untuk membawa produk ekspor Indonesia dari bandara transit ke destinasi akhir.

Garuda juga tengah mengajukan proposal untuk membuka penerbangan umrah secara langsung tanpa transit. Mengingat jemaah umrah dan haji menjadi domain bisnis yang menguntungkan, Garuda menganalisis dan berdiskusi dengan banyak pihak untuk mengurangi kompleksitas penumpang yang baru pertama kali umrah via udara selama pandemi.

"Sebaiknya, umrah [penerbangan] itu langsung," ujar Irfan.

Pemerintah Arab Saudi sudah membuka kembali umrah untuk jemaah asal Indonesia. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama juga telah menjadwalkan pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia pada Desember 2021.

Berdasarkan data yang dirilis Kemenag, pemberangkatan jemaah umrah dilakukan 15 kali penerbangan selama 2 Desember 2021 hingga 29 Januari 2022. Jumlah jemaah yang akan diberangkatkan 300 -400 penumpang per pesawat.

Maskapai pun berdiskusi untuk tidak lagi memberangkatkan semua jemaah umrah dari Jakarta, tetapi bisa pula dari Majalengka (Kertajati). Makassar, dan Surabaya, serta Lombok dan kota di Sumatra.

Untuk menekan biaya penerbangan umrah dan haji, Garuda mengajukan izin untuk membawa kargo setelah memberangkatkan atau saat hendak memulangkan jemaah umrah dan haji. Dengan begitu, pesawat tidak diterbangkan dalam keadaan kosong muatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Sri Mas Sari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.