Optimisme Indonesian Paradise INPP Hadapi Sentimen Negatif 2023

INPP menyiapkan belanja modal tahun 2023 senilai Rp800 miliar. Alokasi anggaran belanja modal di tahun ini mengalami peningkatan di tahun 2022 yang mencapai Rp500 miliar. Belanja modal itu untuk membangun sejumlah proyek properti di Jakarta dan beberapa kota lainnya.

Yanita Petriella

27 Jan 2023 - 17.29
A-
A+
Optimisme Indonesian Paradise INPP Hadapi Sentimen Negatif 2023

Beachwalk Kuta Bali yang Dimiliki INPP

Bisnis, JAKARTA – Meskipun banyak sentimen negatif dan mulai masuknya tahun politik di tahun ini, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) terus menunjukkan eksistensinya. Sepanjang tahun ini, INPP menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2023 senilai Rp800 miliar. Alokasi anggaran belanja modal di tahun ini mengalami peningkatan di tahun 2022 yang mencapai Rp500 miliar.

Chief Financial Officer (CFO) PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) Surina mengatakan belanja modal itu untuk membangun sejumlah proyek properti di Jakarta dan beberapa kota lainnya.

“Jadi, tahun ini kami menyiapkan belanja sebesar Rp800 miliar untuk beberapa proyek seperti apartemen di Antasari Simatupang Jakarta, proyek di Makassar, dan juga proyek di Bandung, kita lakukan ekstension, ada tambahan 4 lantai, jadi ada yang mengalir ke sana,” ujarnya, Kamis (26/1/2023). 

Dia menuturkan pendapatan usaha INPP pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 106 persen. Diyakini perolehan pendapatan usaha INPP sepanjang tahun ini akan lebih tinggi. 

“Tahun 2022 happy to report, kita tembus di angka 120 persen (revenue) dibandingkan dengan 2021. Angka ini tertinggi dalam sejarah perseroan. Angka ini pula jika dibandingkan sebelumnya pandemi, itu kita mencapai 106 persen. Tahun 2023, kami optimis bisa lebih tinggi lagi,” tuturnya. 

Di tahun 2021, INPP mencatatkan pendapatan sebesar Rp427,68 miliar naik 7,71 persen dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 397,05 miliar. Adapun sebesar 87 persen pendapatan INPP dari keseluruhan omset perseroan di tahun 2021 berasal dari recurring revenue. Pada 2022, 75 persen pendapatan INPP dari keseluruhan omset perseroan yang berasal dari recurring income.

“Di tahun lalu ada penyesuaian besaran kontribusi recurring revenue karena terus adanya penambahan lini bisnis dari property sales,” ucap Surina. 

Untuk diketahui, INPP portofolio bisnis yang terdiri dari hotel, shopping center, dan apartemen. Penyebaran portofolio terdiri dari hotel bisnis bintang 2 hingga bintang 5 tersebar di Jakarta, Bali, Batam, dan Yogyakarta. Selain itu, tersebar juga portofolio shopping center premium dengan konsep gaya hidup modern berlokasi di Jakarta, Bandung, dan Bali. INPP juga terus membangun kawasan mixed-use yang sejalan dengan tujuan perusahaan dalam menghadirkan proyek properti yang ikonik.

“Ke depan kami akan terus meningkatkan capaian dari porsi sales revenue dan pada tahun 2022 lalu sales revenue kami dari 10 persen naik menjadi 20 persen dengan total peningkatan kinerja bisnis yang bisa dicapai mencapai 106 persen pada tahun 2022 lalu,” katanya.

Baca Juga: Kepak Sayap Indonesian Paradise INPP Bangun Properti Ikonis

INPP juga telah mempersiapkan beberapa proyek yang nantinya menjadi momentum bagi perseroan untuk meningkatkan kinerja melalui property sales. Dengan dasar kemampuan dan track record INPP mengembangkan properti hospitality dan commercial, INPP selalu berupaya untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi lagi yaitu melalui pengembangan mixed use.

Terlebih, diyakini kekuatan membeli masyarakat tetap akan ada dan bahkan menguat terutama di segmen menengah atas seiring pencabutan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat (PPKM).

“Tahun ini, kami sedang dalam proses penyelesaian pengembangan dua proyek strategis yakni apartemen 31 Sudirman Suites dan Hotel Hyatt Place yang berlokasi di Makassar dan pengembangan proyek apartemen Antasari Place di Jakarta,” terang Surina. 

President Director dan Chief Executive Officer (CEO) PT Indonesian Paradise Property Tbk Anthony P. Susilo optimistis menatap bisnis properti pada tahun ini. Pasalnya, INPP mengklaim telah terbukti berhasil melewati tahun sulit pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dengan kinerja bisnis yang mencatatkan peningkatan.

Berbagai langkah bisnis ini tidak terlepas dari kiprah INPP selama 20 tahun terakhir. Pada dekade pertama, INPP fokus pada properti perhotelan (hospitality) yang memberikan basis pendapatan besar bagi perusahaan melalui pendapatan berulang (recurring income). Periode 2010-2017 INPP berekspansi ke pusat perbelanjaan dan terus memperbesar porsi recurring revenue.

Hal ini bisa dilakukan dengan fokus pada pasar dan melakukan banyak inovasi maupun strategi yang tepat sehingga perusahaan justru bisa terus bertumbuh dan mencapai berbagai rencana pengembangan bisnis sejak sebelum hingga situasi pandemi.

Kemampuan INPP menjadi retail operator yang andal, akan memberikan sinergi positif bagi perhotelan atau pun hunian yang dibangun perseroan. Adapun sepanjang tahun lalu, tingkat hunian atau okupansi perhotelan mencapai 111 persen, sedangkan rerata tingkat hunian komersial mencapai 99 persen. 

“Sejak kita hidup dengan pandemi tiga tahun lalu, kinerja INPP beserta anak-anak perusahaan tentunya sangat terdampak. Tapi kami masih mampu memperbaiki kinerja dengan pencapaian yang justru meningkat dan itu dilakukan dengan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi perusahaan yang selalu berupaya unggul dalam pengembangan produk propertinya,” ujarnya.

Meski banyak pengamat mengatakan bahwa ancaman resesi ekonomi dunia berada di depan mata, namun Anthony tetap meyakini situasi bisnis properti tetap mengalami pertumbuhan positif di tahun 2023. INPP pun memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen hingga 25 persen pada tahun ini. 

Target tersebut didasarkan pada fakta bahwa beberapa proyek yang dikerjakan INPP sudah bakal rampung pada tahun ini. Selain itu, untuk mencapai target tersebut, INPP akan menggenjot penjualan properti yang akan menjadi penopang kinerja perusahaan

“Kami ada beberapa proyek yang sudah akan serah terima pada tahun ini. Belum lagi proyek baru yang juga sudah mau jalan, dan topping off di awal 2024. Jadi kalau ditanya bagaimana (proyeksi) kami di 2023, dengan yang telah kita lalui selama ini, tentu saja kami optimistis,” katanya. 

Baca Juga: Sengkarut Masalah Menjerat Proyek Apartemen Antasari Place

Sepanjang tahun ini, INPP bakal menggarap enam proyek baik proyek baru maupun eksisting. Keenam proyek yakni penyelesaian Hyatt Place di Makasar, ekspansi Paskal 23 di Bandung, penyelesaian Antasari Place, proyek mixed use development di Semarang, landed residential dan komersial di Balikpapan, dan Sahid Kuta Lifestyle Resort.

Pihaknya pun akan topping off (penutupan atap) proyek Apartemen Antasari Place di Antasari TB Simaputang Jakarta Selatan pada bulan Juni tahun ini. Rencana penutupan atap proyek tersebut sesuai dengan komitmen INPP sejak tahun lalu. Saat ini, progres konstruksi Antasari Place telah tembus sebesar 40 persen atau telah dituntaskan 20 lantai dari total 30 lantai

“Tahun ini, dalam 150 hari topping off, kira-kira di bulan Juni akhir lah rencananya,” kata Anthony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.