Oxibam Diklaim Tingkatkan Produktivitas Budidaya Udang Vaname

Keberhasilan budidaya udang vaname tidak hanya ditentukan oleh sistem oksigen yang baik. Terdapat pula hal lain yang menjadi kunci kesuksesan budidaya, seperti parameter fisika, kimia, dan biologi air serta manajemen pakan dan mineral. 

Zufrizal

2 Des 2021 - 12.49
A-
A+
 Oxibam Diklaim Tingkatkan Produktivitas Budidaya Udang Vaname

Para petambak udang di Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menunjukkan hasil panen kepada Gubernur Sumsel Herman Deru (kanan). -Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa potensi hasil perikanan Indonesia tidak kurang dari 65 juta ton per tahun. 

Sayangnya, Indonesia belum mampu menjadi pemain utama dalam perdagangan hasil perikanan. Ekspor pada 2018 baru mencapai US$4,49 miliar yang menempatkan Indonesia di posisi ke-15 di bawah Thailand yang menempati urutan ketiga dan Vietnam keempat.

Udang masih menjadi primadona. Pada 2019 nilai ekspornya US$1,72 miliar, diikuti tuna dan cakalang US$0,75 miliar. Selanjutnya, cumi, sotong, dan gurita US$556,3 juta, rajungan dan kepiting US$393,5 juta, serta rumput laut US$324,9 juta. 

Untuk mengejar ketertinggalan sekaligus mengincar lima besar dunia, pemerintah tergiur jalur cepat dengan mencanangkan program menaikkan ekspor udang hingga 250 persen pada 2024.

Adalah Joe dari Elon Research Center dan Wendi Tri Probowo dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo yang menciptakan teknologi untuk budi daya udang vaname hyper density yang disebut Oxibam.

Teknologi tersebut diklaim memiliki kemampuan dalam budi daya udang dalam kepadatan hyper density dengan sistem oksigenasi yang dinilai efektif untuk menstabilkan oksigen terlarut dalam media budi daya.

'Kami ciptakan alat yang kami beri nama Oxibam YP-01 yang mampu menghasilkan mix macro, micro, dan nano bubble yang merupakan kombinasi yang sangat cocok untuk budi daya udang," kata Joe seperti dikutip dari Antara, belum lama ini.

Dia mengatakan bahwa keberhasilan budi daya udang vaname tidak hanya ditentukan oleh sistem oksigen yang baik. Terdapat pula hal lain yang menjadi kunci kesuksesan budi daya, seperti parameter fisika, kimia, dan biologi air serta manajemen pakan dan mineral.

Wendi menambahkan bahwa banyak fitur lainnya yang juga harus disesuaikan untuk pencapaian hasil optimal dalam budi daya hyper density ini.

Selain oksigen, kata dia, fitur-fitur dalam komposisi probiotik, mineral, dan lainnya juga berperan penting dalam teknologi hyper density.

"Dan kami sudah temukan dan sudah mengaplikasikan beberapa siklus dengan hasil yang sangat baik" kata Wendi.

Produksi udang vaname yang menggunakan teknologi Oxibam diklaim sangat tinggi, dengan kepadatan tebar mencapai 2.000 ekor/m3, dan masa pemeliharaan 50—60 hari dengan produktivitas 80—120 ton/ha.

Teknologi Oxibam sudah diterapkan di beberapa tempat seperti di Lovina, Situbondo, dan kini sedang dibangun skala industri di Jembrana Bali.

Teknologi tersebut diharapkan akan berkembang di Tanah Air dan bisa mendorong peningkatan produksi udang nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.