PALM dan ERAA Ubah Arah Bisnis Jelang Tutup Tahun 

Kedua perusahaan optimistis performa bisnis bakal lebih baik dengan sejumlah ekspansi dan transformasi bisnis yang dilakukan jelang tutup tahun 2021.

Lorenzo Anugrah Mahardhika, Pandu Gumilar & Annisa Kurniasari Saumi

1 Des 2021 - 18.49
A-
A+
PALM dan ERAA Ubah Arah Bisnis Jelang Tutup Tahun 

Presdir PT Provident Agro Tbk (PALM) Tri Boewono (kedua kiri), bersama Direktur Devin Antonio Ridwan (kiri), Direktur Budianto Purwahjo (kedua kanan) dan Direktur Independen Boyke Antonius Naba berbincang seusai RUPS, di Jakarta, Senin (4/6/2018). - JIBI/Nurul Hidayat

Bisnis, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun memaksa banyak perusahaan melaksanakan transformasi bisnis. Hal itu harus dilakukan untuk bertahan di bawah tekanan krisis kesehatan yang berdampak pada ekonomi.

Dalam mode bertahan, sejumlah perusahaan mulai mengembangkan bisnis di luar segmentasi utama. Ada pula yang ganti haluan dan keluar dari bisnis utamanya. 

Seperti PT Provident Agro Tbk. (PALM) yang bersiap berpindah haluan dari kegiatan usaha di sektor perkebunan sawit menjadi perusahaan investasi. Emiten Grup Saratoga itu pun telah menjual 100 persen saham anak usahanya, PT Mutiara Agam (MAG).

Direktur Provident Agro, Devin Antonio Ridwan, mengatakan perseroan melego MAG dengan harga jual saham sebesar Rp354,49 miliar. Harga jual saham tersebut berdasarkan nilai perusahaan (Enterprise Value) MAG sebesar Rp502,5 miliar yang terdiri dari komponen harga pembelian saham dan kewajiban pelunasan hutang oleh MAG kepada perseroan. Adapun MAG memiliki kebun sawit di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Lebih lanjut, Devin mengatakan, setelah penjualan rampung, perseroan bakal mempersiapkan proses perubahan kegiatan usaha dari perkebunan menjadi perusahaan investaasi. Perusahaan juga bakal memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Saat ini kami sedang fokus mengurus proses-proses untuk memindahkan kegiatan usaha PALM menjadi bisnis investasi,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (1/12/2021).

Ia mengatakan, saat ini perusahaan tengah melakukan studi kelayakan untuk berpindah ke sektor usaha lain. Proses ini umumnya akan berlangsung selama kurang lebih 3 bulan.

PALM juga bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham terkait perpindahan sektor usaha. Devin mengatakan, proses ini umumnya akan memakan waktu sekitar 2 bulan. Selanjutnya, perusahaan akan mengajukan permohonan perpindahan kegiatan usaha ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Untuk target konservatifnya, kemungkinan PALM sudah dapat restu dari para pemegang saham pada semester I/2022 mendatang,” katanya.

 

 

Devin pun menjelaskan bahwa perpindahan bisnis mulai dilakukan sejak beberapa tahun belakangan. Ia menjelaskan, selama 2 tahun ke belakang, dana yang dimiliki PALM diinvestasikan pada sejumlah saham, seperti pada sektor pertambangan.

Sekretaris Perusahaan PALM, Lim Na Lie, menambahkan bahwa keputusan penjualan MAG merupakan kesempatan yang baik. Itu karena nilai perusahan yang disepakati dengan pembeli merupakan nilai yang sangat pantas dan sangat baik sesuai dengan kondisi MAG.

Hal itu pun dapat memberikan hasil investasi yang optimal bagi PALM. Selain itu, masa berlaku HGU (Hak Guna Usaha) MAG akan berakhir pada bulan Desember 2026 dan perpanjangan HGU tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Belum lagi ada 42 persen dari lahan tertanam Inti milik MAG meurpakan tanaman tua yang harus dilakukan penanaman kembali (replanting) dalam waktu dekat. Hal itu dapat berpotensi terhadap penurunan produksi dan pendapatan MAG selama masa penanaman kembali (replanting).

“Jadi ada risiko tersendiri saat kita melakukan replanting dan memperpanjang HGU MAG. Sehingga, penjualan ini dengan nilai transaksi yang ada menurut perusahaan sangat baik,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (1/12/2021).

 

ERAA Jajal Bisnis Apotek

Di sisi lain, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) terus memperluas cakupan bisnisnya. Melalui anak usahanya, yaitu Erajaya Beauty and Wellness (EBW),  perseroan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk membangun bisnis apotek.

EBW bekerja sama dengan CARiNG Pharmacy Retail Management Sdn Bhd (CPRM), anak perusahaan 7-Eleven Malaysia Holdings Berhad. Keduanya sepakat membangun PT Era Caring Indonesia yang akan bekerjasama dengan PT Era Farma Indonesia dalam menjalankan jaringan apotek dan layanan kesehatan dengan nama Apotik Wellings.

Erajaya merencanakan outlet Apotek Wellings pertama di Indonesia akan dibuka pada kuartal kedua 2022 di Jakarta. Lalu akan disusul dengan lokasi lain di kota-kota utama Indonesia. Mereka berharap Apotek Wellings akan membawa revolusi di industri ritel apotek dan produk farmasi.

Proyeksinya, apotek Wellings akan menyediakan layanan pengisian resep, konsultasi obat, nutrisi, suplemen dan produk kesehatan lainnya, konsultasi kesehatan dan rehabilitasi, dengan pengalaman berbelanja yang nyaman dan harga yang kompetitif. Selain itu, apotek Wellings bakal dikawal oleh tenaga apoteker penuh waktu yang siaga memberikan konsultasi aktif pada konsumen.

 

Unit bisnis anyar tersebut juga akan mengoperasikan platform ecommerce terbaik di kelasnya untuk memastikan pengalaman konsumen yang terintegrasi. Elly Kohardjo, CEO of Erajaya Beauty & Wellness, mengatakan senang dapat membentuk JV dengan Caring Pharmacy, pemimpin di area healthcare retail  Malaysia.

“Inovasi dan strategi ekspansi mereka sejalan dengan visi kami untuk menjadi market leader di area wellness and beauty, dengan mengubah cara pikir dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan gaya hidup sehat,” katanya dalam keterangan resmi Rabu (1/12/2021).

Di sisi lain, Chong Yeow Siang, Managing Director of Caring Pharmacy Retail Management Sdn Bhd mengatakan setelah beroperasi di Malaysia lebih dari 25 tahun, perseroan dapat memperluas layanan apotek yang professional, layanan pelanggan yang baik dan produk farmasi, kesehatan dan personal care yang cost-effective ke pelanggan di Indonesia.

“Apotek Wellings adalah nama yang telah dikenal baik oleh pasien Indonesia yang berobat di Penang, sebuah pusat medical tourism. Apotek Wellings telah menjadi apotek yang menjadi destinasi turis medis dari Indonesia, suatu tempat yang harus dikunjungi selama di Penang,” katanya.

 

Lebih lanjut, Elly cukup yakin dengan konsep omni-channel yang digabung dengan pemanfaatan teknologi digital yang tepat, akan menjadikan apotek Wellings tujuan utama masyarakat untuk mendapatkan produk kesehatan berkualitas, dengan harga kompetitif dan produk terlengkap.

Sebelum merambah bisnis kesehatan, ERAA juga merambah bisnis makanan. Melalui anak usahanya, Erajaya Food & Nourishment (EFN), perseroan membentuk perusahaan patungan dengan Paris Baguette (PB).

Aksi korporasi itu dilakukan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Gabrielle Halim dari EFN dan Jin-Soo Hur dari PB. Melalui kerjasama ini, Paris Baguette sebagai fast-casual bakery populer dari Korea Selatan yang terkenal dengan kue, roti dan cake yang inovatif dan berkualitas, resmi memasuki pasar Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai basis ke empat Paris Baguette di Asia Tenggara.

CEO of Erajaya Food and Nourishment, Gabrielle Halim, mengatakan masuknya Paris Baguette ke Indonesia membawa angin segar ke industri F&B. Dengan menghadirkan konsep kuliner yang berbeda dan koleksi makanan lezat yang dibuat dengan bahan-bahan premium, akan memuaskan cita rasa pengagumnya.

“Kami merasa terhormat dapat bekerjasama dengan Paris Baguette untuk memperluas tapak gerainya di Indonesia. Komitmen mereka akan inovasi dan kualitas sejalan dengan visi kami untuk menjadi pemain terdepan di industri F&B di Indonesia. Kami yakin food lovers di Indonesia akan menyambut baik dan mencintai konsep dan penawaran unik dari Paris Baguette saat kami membuka gerai kami yang pertama dalam waktu dekat,” kata Gabrielle dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (20/10/2021).

Sebagai informasi, outlet Paris Baguette yang pertama di Indonesia ditargetkan dibuka pada November 2021 di Jakarta, dan akan dioperasikan oleh anak perusahaan EFN, Era Boga Patiserindo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.