Bisnis, JAKARTA - Prospek penerimaan pajak pada tahun ini cerah setelah performa setoran hingga September menggembirakan. Namun, pemerintah perlu menyusun strategi yang tepat untuk mengakselerasi penerimaan seiring dengan keputusan menjadikan pajak sebagai sumber utama pembiayaan pada sisa tahun ini.
Otoritas fiskal sebelumnya mengumumkan penghentian penarikan utang baru melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) di pasar perdana pada sisa tahun ini. Alhasil, sumber pendanaan APBN hanya berasal dari penerimaan negara yang mayoritas disokong oleh pajak.
Hingga September, realisasi penerimaan pajak cukup prima, yakni mencapai Rp850,06 triliun, tumbuh 13,25% dari periode yang sama pada tahun lalu dan setara dengan 69,13% dari target 2021 yang senilai Rp1.229,58 triliun.
Jika ditelusuri, rasio pajak sepanjang Januari—September 2021 sebesar 6,81%, serta elastisitas penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi atau tax buoyancy mencapai 1,57 atau lebih tinggi ketimbang target pada tahun ini 1,43.