Panic Buying BBM Bersubsidi, Cerminan Buruknya Komunikasi Publik

Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang tiada hentinya disampaikan oleh sejumlah menteri, bahkan disebut-sebut mulai diberlakukan per 1 September 2022, membuat masyarakat beramai-ramai antre di SPBU untuk mengisi penuh kendaraan mereka.

Ibeth Nurbaiti

1 Sep 2022 - 04.30
A-
A+
Panic Buying BBM Bersubsidi, Cerminan Buruknya Komunikasi Publik

Bisnis, JAKARTA — Antrean panjang kendaraan yang terlihat di hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di banyak daerah di Tanah Air pada Rabu (31/8/2022) menjadi cerminan betapa buruknya komunikasi publik di kalangan pejabat pemerintah.

Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang tiada hentinya disampaikan oleh sejumlah menteri, bahkan disebut-sebut mulai diberlakukan per 1 September 2022, membuat masyarakat beramai-ramai antre di SPBU untuk mengisi penuh kendaraan mereka.

Aparat Kepolisian di sejumlah daerah pun turut bersiaga mengawasi SPBU di sejumlah daerah untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan. Di sisi lain, dari pengakuan petugas SPBU belum ada edaran tentang kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca juga: Aturan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Tunggu Pengesahan Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.