BADUNG – Indonesia berupaya melakukan transisi energi menggunakan minyak dan gas (migas) demi menuju nol emisi karbon atau net zero emissions pada 2030. Namun, pelaksanaannya tampak sangat paradoks.
Demi mengejar transisi energi, Negara menargetkan dapat memproduksi 1 juta barel per hari (BPH) minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas pada 2030.
Produksi harus digenjot dari sekarang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa data neraca gas nasional dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, Indonesia akan kekurangan pasokan gas untuk kebutuhan domestik.