Bisnis, JAKARTA – PT Paramount Enterprise International (Paramount Land) menggandeng PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) untuk sebagai kontraktor utama dalam pembangunan kawasan bisnis premium di Gading Serpong dengan nilai kontrak sebesar Rp250 miliar.
Presiden Direktur Paramount Land M. Nawawi mengatakan saat ini kawasan Gading Serpong tidak hanya sebagai tempat tinggal saja tetapi juga menjadi pusat bisnis dan juga destinasi populer masyarakat Jabodetabek karena lokasinya yang strategis berada di tengah-tengah area Serpong dan Tangerang Raya.
Adanya konektivitas Gading Serpong dengan kawasan lainnya serta aksesibilitas yang semakin muda membuat kawasan Gading Serpong semakin terbuka dan mendorong perekonomian Tangerang semakin tumbuh lebih cepat.
Dalam beberapa tahun terakhir memang kawasan Gading Serpong ini masif pembangunan properti. Paramount Land sebagai salah satu pengembang Gading Serpong setiap tahunnya dapat melakukan serah terima sebanyak 2.500 unit. Tingginya populasi di kawasan Gading Serpong membuat area komersial sebagai tempat usaha pun diperlukan guna memenuhi kebutuhan warga.
Hal inilah yang membuat Paramount Land membangun kawasan bisnis premium yang didalamnya terdapat dua macam konsep ruang usaha, yaitu Maggiore Business Loft dan Maggiore Junction.
“Maggiore Business Loft dan Maggiore Junction hadir menjawab kebutuhan konsumen akan ruang usaha/bisnis kelas premium di Gading Serpong yang terus meningkat,” ujarnya dikutip Jumat (17/3/2023).
Paramount Land mempercayakan kepada PT Total Bangun Persada Tbk dalam pembangunan kawasan bisnis premium ini karena memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik dalam membangun berbagai macam proyek properti.
Sebagai kontraktor utama, emiten berkode TOTL akan mendapat tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan struktur, arsitektur, mechanical electrical dan plumbing (MEP). Adapun proyek yang dikerjakan TOTL mencakup 24 unit Maggiore Business Loft.
Baca Juga: Berhitung Prospek Investasi Ruko Komersial di 2023 Masih Cuan? 
Direktur Paramount Land Norman Daulay menambahkan proses pekerjaan konstruksi Maggiore Loft akan memakan waktu selama 12 bulan yakni dari kuartal I tahun 2023 hingga kuartal I tahun 2024. Serah terima kepada konsumen bisa dilakukan secara bertahap mulai kuartal I tahun 2024.
Maggiore Business Loft merupakan ruang usaha kelas premium berupa gedung yang memiliki 4 hingga 5 lantai dan dilengkapi dengan basement dan lift berkapasitas delapan orang. Sebagai ruang usaha baru berkelas premium, Maggiore Business Loft dapat dijadikan sebagai kantor dan ruang usaha.
Maggiore Business Loft memiliki ukuran layout yang besar yaitu 10x18 m, 10 x 20 meter, dan 12 x 18 meter. Setiap unit dilengkapi fasilitas area private lobby lift, private parking dan public parking dari jalan utama.
Berdampingan dengan Maggiore Business Loft, terdapat Ruko Maggiore Junction, ruang usaha dengan konsep ruko berkelas premium. Keduanya berada di wilayah paling strategis dan prospektif tepat di jalan boulevard perbatasan dan penghubung tiga kota mandiri yakni Paramount Land Gading Serpong, Summarecon Serpong, dan BSD City.
“Kawasan ini juga sangat prospektif, karena dikelilingi oleh lebih dari 40 klaster hunian yang telah terhuni, tenant komersial yang sudah ramai, serta dilintasi oleh lebih dari 6.500 kendaraan setiap jam,” ucap Norman.
Presiden Direktur PT Total Bangun Persada Janti Komadjaja mengapresiasi kepercayaan Paramount Land untuk pembangunan kawasan bisnis premium Maggiore Business Loft di Gading Serpong.
“Proyek-proyek yang dikembangkan Paramount Land dikenal inovatif dan memiliki keunggulan serta konsep desain bagus dan unik, yang menjadi tantangan tersendiri, baik dari sisi kualitas, rekayasa konstruksinya, hingga ketepatan waktu pengerjaan,” tuturnya.
Dia menjamin proses pembangunan fisik Magiore Business Loft akan mengikuti prinsip-prinsip yang telah lama dijadikan acuan TOTL yakni tepat waktu, tepat mutu, dan tepat anggaran serta efisien.
“Pada setiap pekerjaan konstruksi, perusahaan akan terus menjaga kualitas bangunan, keamanan, dan keselamatan di area konstruksi, termasuk memastikan pekerjaan yang dilaksanakan memenuhi persyaratan agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan mutu, waktu dan biaya yang telah disepakati,” terang Janti.