Bisnis, JAKARTA - Krisis perbankan di Amerika dan Eropa berhasil mengganggu aktivitas IPO global yang tercatat turun 70 persen sepanjang 2023, yang terendah sejak 2019. Aktivitas pencatatan saham langsung anjlok setelah sempat diguyur dengan optimisme pemulihan China.
Catatan IPO sepanjang 2023 hanya mencapai US$19,7 miliar, turun 70 persen secara year on year (yoy). Penurunan tertajam terjadi di AS, di mana pencatatan saham baru hanya mencapai US$3,2 miliar.
Padahal, pasar ekuitas sempat mencatatkan reli pada awal 2023 setelah China mencabut kebijakan zero covid dan pelemahan kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed).
Baca juga: Kebangkitan Harga Minyak Terpacu China