Bisnis, JAKARTA - Aset kripto Indonesia menapaki level baru saat bursa kripto resmi dibentuk Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akhir Juli 2023 lalu. Perdagangan yang lebih aman menjadi janji utama dan diharapkan dapat mendongkrak transaksi kripto yang melesu.
Berdasarkan data Bappebti, jumlah pelanggan terdaftar aset kripto per November 2023 mencapai 18,25 juta, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan akhir 2022 yang tercatat sebanyak 16,7 juta pelanggan.
Meskipun terjadi pertumbuhan yang besar, nilai transaksi kripto pada bulan November 2023 hanya sebesar Rp122 triliun. Secara year on year, terjadi penurunan sebesar 58,87% dari nilai transaksi aset kripto.
Capaian ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan transaksi sepanjang 2022 yang mencapai Rp306,4 triliun, dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan transaksi sepanjang 2021 yang mencapai Rp859,4 triliun.