Bisnis, JAKARTA - Penjualan mobil secara global diprediksi melanjutkan pemulihan, meski berjalan masih relatif lambat. Hal ini lantaran hilangnya sejumlah momentum yang dihadapi ekonomi internasional.
"Kinerja pasar mobil dunia sangat bergantung pada situasi pasokan untuk komponen semikonduktor, perang di Ukraina, perjalanan lebih lanjut dari industri otomotif, dan pandemi virus corona, khususnya di China," pernyataan Grup BMW dalam laporan bertajuk Quarterly Statement.
BMW mengutip laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini hanya 3,6%, lebih rendah dari perkiraan awal tahun sebesar 4,0%. Koreksi pertumbuhan ekonomi IMF menggarisbawahi hilangnya momentum yang dihadapi ekonomi internasional.
Atas dasar itu, BMW Group memproyeksikan pasar mobil dunia akan bertumbuh 1%. Pasar Uni Eropa bertumbuh -1%, Inggris +10%, Amerika Serikat +2%, China +1%, Jepang +3%, dan Korea Selatan +6%.