Bisnis, JAKARTA — Kondisi pasar yang makin volatil serta langkah bank-bank sentral global yang memperketat kebijakan moneternya, menjadikan pasar surat berharga negara (SBN) makin tertekan. Di sisi lain, perbankan sebagai investor utama SBN kini cenderung mengurangi kepemilikannya di SBN.
Berdasarkan data World Government Bond, yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun hingga Senin(24/10) pukul 16.00 WIB ada di level 7,654 persen, kembali naik 38 basis points (bps) dibanding pekan lalu. Ini adalah level rekor baru untuk yield SUN seri acuan ini.
Seperti diketahui, naiknya yield berarti terjadi penurunan harga di pasar. Kenaikan yield sendiri mencerminkan turunnya ekspektasi investor terhadap potensi kinerja pasar SBN, yang mencakup SUN dan sukuk negara, dalam jangka pendek hingga menengah.
Bagi pemerintah, kenaikan yield berarti meningkatnya biaya dana atau cost of fund negara dalam melakukan lelang SBN rutin tiap pekan.