Bisnis, JAKARTA - Pasar sukuk global diproyeksi semakin meriah dalam lima tahun mendatang. Itu karena adanya kebutuhan pembiayaan pemerintah yang cukup besar untuk memulihkan ekonomi dan memperkecil defisit fiskal.
Selain itu, sukuk global bisa menjadi alternatif bagi perusahaan yang ingin memperkuat posisi keuangannya di tengah pandemi Covid-19. Maka tak heran jika, penerbitan sukuk global pada lima tahun mendatang diproyeksi tumbuh hingga 10,8 persen menjadi US$ 1,17 triliun.
Sementara itu, penerbitan sukuk global diprediksi menyentuh US$180 miliar pada akhir tahun ini. Hingga akhir September 2021, lembaga penyedia data dan infrastruktur pasar keuangan, Refinitiv, melaporkan penebritan sukuk global telah mencapai US$ 147 miliar.
Berdasarkan laporan yang dikutip pada Selasa (16/11/2021), Refinitiv menyebut Indonesia menempati urutan ketiga dari lima negara dengan total penerbitan US$22 miliar.