Bisnis, JAKARTA – Amerika Serikat kembali mengalami penyusutan pertumbuhan menyusul data terbaru yang dirilis Biro Riset Ekonomi Nasioan AS. Dalam tiga tiga bulan terakhir, atau kuartal kedua, ekonomi AS menyusut 0,9 persen. Kubu Pemerintahan Biden, yang akan menghadapi pemilu sela pada November mendatang, bersikukuh AS belum masuk dalam kategori resesi.
Selama ini ada pendapat bahwa negara yang mengalami kontraksi perekonomian dalam dua kuartal berturut-turut digolongkan (secara teknis) sudah mengalami resesi. Namun, istilah teknis tersebut bukanlah lah istilah resmi di AS.
Sebelumnya, pada Januari-Maret atau kuartal pertama 2022 ekonomi AS tercatat menyusut 1,6 persen. Kondisi itu mendorong perdebatan apakan AS sudah bisa dikatakan mengalami resesi atau tidak.
Di AS, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia, ada organisasi nirlaba, non-partisan, Biro Riset Ekonomi Nasional (National Bureau of Economic Research/NBER) yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi dalam menentukan apakah AS berada dalam resesi atau sebaliknya.