Bisnis, JAKARTA— Harga komoditas batu bara menembus rekor tertinggi. Tak ayal kondisi tersebut ikut mengerek saham emiten emas hitam yang berorientasi pada ekspor. Harga batu bara global menembus rekor tertinggi dalam sejarah pada kisaran US$463 per ton di bursa ICE Newcastle.
Kendati begitu, prospek harga batu baru ke depan dalam jangka pendek dibayangi oleh faktor stok jelang musim dingin. Rusia menyetop pasokan gas, harga minyak mentah naik substitusi juga naik, serta permintaan China sebagai konsumen terbesar global. Di samping itu, kinerja keuangan korporasi batu bara dipengaruhi oleh aturan anyar soal tariff royalti yang belum lama ini dirilis pemerintah.
Hingga perdagangan sesi pertama Selasa (6/9/2022), mayoritas saham emiten tambang batu bara bergerak di zona hijau. Harga saham emiten batu bara menguat dipimpin oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang menguat hingga 9,64 persen pada level Rp216.
Selanjutnya, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menguat 3,82 persen ke Rp44.175. Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) menyusul dengan penguatan 3,35 persen ke Rp35.500 per saham.