Bisnis, JAKARTA — Keseriusan kalangan emiten unggas domestik dalam menyasar pasar ekspor yang ditinggalkan Malaysia mulai berbuah. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. telah mengamankan kontrak ekspor 1.000 ton ke Singapura, sedangkan emiten lain sedang menanti giliran.
Nilai kontrak ekspor produk ayam yang diamankan oleh emiten berkode saham CPIN tersebut mencapai Rp40 miliar. Kesepakatan dengan importir Singapura ini akan direalisasikan secara bertahap hingga akhir 2022 dan akan bertambah menyesuaikan dengan kondisi di Singapura.
Emiten unggas ini telah mulai mengekspor karkas ayam ke Singapura pada Rabu (13/7) dengan volume 50 ton. Sampai dengan semester I/2022, ekspor yang telah dilakukan CPIN ke 5 negara sejak 2017 mencapai 500 kontainer dan 1.269.390 ekor day old chick (DOC).
"Besar harapan kami ekspor ini lancar, berkelanjutan, dan terus meningkat. Kami juga berharap semoga dengan adanya ekspor ke Singapura ini bisa menciptakan situasi lebih kondusif bagi industri perunggasan nasional di tengah krisis pangan global," kata Presiden Komisaris CPIN, Hadi Gunawan, dalam acara pelepasan ekspor perdana perseroan ke Singapura, Rabu (13/7).