Bisnis, JAKARTA — Lonjakan harga batu bara di pasar global yang terus melesat bak roller coaster setelah sempat anjlok pascadibukanya kembali ekspor emas hitam itu dari Indonesia, semestinya menjadi alarm bagi pemerintah untuk lebih berhati-hati menyikapinya.
Di satu sisi, penguatan harga batu bara dunia yang kini sudah menyentuh level US$418,75 per metrik ton pada perdagangan Sabtu (5/3/2022) di Bursa ICE Newcastle berpotensi menciptakan efek tular yang cukup positif bagi industri pertambangan di dalam negeri karena akan memicu peningkatan produksi emas hitam itu.
Di sisi lain, lonjakan harga batu bara yang sangat tidak biasa ini dapat mengancam keamanan pasokan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO), mengingat disparitas harganya kian tinggi.
Baca juga: Menguji Nyali Pemerintah Naikkan Tarif Listrik di Tahun Politik