Pekan Pertama 2022, Ini Saham Top Gainers dan Top Losers

IHSG tercatat menguat sebesar 1,82 persen sepanjang pekan pertama 2022 dan kedatangan satu emiten baru. Hal ini mendorong kapitalisasi pasarnya naik 2,16 persen menjadi Rp8.433,79 triliun.

Dwi Nicken Tari

8 Jan 2022 - 13.30
A-
A+
Pekan Pertama 2022, Ini Saham Top Gainers dan Top Losers

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/12/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis, JAKARTA— Kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) turut mengangkat kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir, pekan pertama di tahun baru 2022, 3-7 Januari 2022.

Berdasarkan data BEI, IHSG mengalami peningkatan sebesar 1,82 persen dalam sepekan menjadi 6.701,31 dari 6.581,48 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar BEI pun meningkat 2,16 persen secara mingguan menjadi Rp8.433,792 triliun dari Rp8.255,624 triliun pada penutupan pekan lalu. Kenaikan ini juga ditopang oleh adanya satu emiten yang listing di awal pekan ini, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

Adapun, data-data perdagangan di pasar saham pada pekan pertama 2022 ini mayoritas ditutup di zona hijau. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa yang naik 31,12 persen menjadi Rp13,267 triliun dari Rp10,118 triliun pada pekan sebelumnya.

Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi bursa selama sepekan naik sebesar 4,78 persen menjadi 1.289.266 transaksi dari 1.230.463 transaksi selama sepekan yang lalu.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 14,13 persen menjadi 20,364 miliar saham dari 23,715 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

Investor asing pada Jumat (7/1) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp944,72 miliar dan sejak awal tahun investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp2,191 triliun.

TOP GAINERS

Saham anyar PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menjadi jawara saham dengan kenaikan harga tertinggi pada pekan pertama 2022.

Berdasarkan data BEI, ADMR mengalami kenaikan harga sebesar 280 persen dalam sepekan, atau sejak dicatatkan pada awal tahun, Senin (3/1), menjadi Rp380.

Menyusul berikutnya saham PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) yang suspensi sahamnya baru dibuka pekan ini. CMPP melesat 85,87 persen menjadi Rp342. Saham PT Alakasa Industrindo Tbk. (ALKA) juga tak mau kalah dengan kenaikan 80,47 persen menjadi Rp462.

Saham PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT) naik 80 persen menjadi Rp90 dan saham PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU) naik 76,47 persen menjadi Rp120.

Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan masih ada beberapa katalis positif untuk mendorong laju IHSG pekan depan. Pasalnya, selama seminggu terakhir investor asing tercatat melakukan net buy di pasar saham Indonesia sebesar Rp2,96 triliun.

Oleh karena itu, Liza berpandangan bahwa asing masih berselera dengan emerging market seperti Indonesia sebagai tujuan aliran dana. Adapun faktor pendukung adalah insentif dan upaya dari pemerintah untuk mengakomodasi startup digital atau unikorn yang akan IPO tahun ini.

"Penutupan hari ini terbilang paling mantap dari sebulan belakangan karena akhirnya mampu ditutup di ranah 6.700, menyediakan sentimen yang lebih optimis ke arah 6.750-6.800 pekan depan dengan support 6.610," katanya kepada Bisnis pada Jumat (7/1).

TOP LOSERS

Sementara itu, di jajaran top losers, atau saham-saham dengan penurunan harga terdalam selama sepekan ini, ada PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) yang mengalami penurunan harga paling dalam sebesar 33,73 persen menjadi Rp338.

Selanjutnya saham PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk. (AKSI) turun 29,38 persen menjadi Rp625 dan disusul saham PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) yang turun 29 persen menjadi Rp426.

Saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF) turun 28,99 persen menjadi Rp196 dan saham PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (SNLK) merosot 28,89 persen menjadi Rp640.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan pada pekan kedua tahun ini, IHSG masih akan berada di level 6.700. Namun, dia berkeyakinan pergerakan indeks komposit cenderung sideways.

“Untuk proyeksi IHSG pekan depan, bisa saja menembus level resisten kuat di 6.700, tetapi saya rasa juga bakal berjalan sideways. Sebab, para investor lebih banyak pada posisi wait and see menanti kelanjutan kebijakan pemerintah AS dalam menyikapi inflasinya yang cukup tinggi,” katanya kepada Bisnis, Jumat (7/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.