Pekan yang Sibuk untuk Oracle Red Bull Racing di F1 Singapura

Dua mobil jet ini akan digunakan oleh Sergio Perez dan Max Verstappen, sang pemuncak klasemen Formula 1 sekaligus jawara F1 2021. Mereka akan memacu kendaraan itu selama tiga hari di Marina Bay Street Circuit, Singapura pada pekan ini. Balapan akan berlangsung pada 2 Oktober mendatang.

Rayful Mudassir

1 Okt 2022 - 10.50
A-
A+
Pekan yang Sibuk untuk Oracle Red Bull Racing di F1 Singapura

Garasi belakang tim Oracle Redbull Racing Team/Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA - Dua mobil F1 terparkir di garasi Oracle Red Bull Racing Team. Bentuknya masih ‘mentah’. Belum ada ban terpasang. Termasuk kap mesin masih terpisah. Seluruh printilan mesin terlihat dengan jelas. 


Dua mobil jet ini akan digunakan oleh Sergio Perez dan Max Verstappen, sang pemuncak klasemen Formula 1 sekaligus jawara F1 musim 2021. Mereka akan memacu kendaraan itu selama tiga hari di Marina Bay Street Circuit, Singapura pada pekan ini. Balapan akan berlangsung pada 2 Oktober mendatang. 


“Kami akan menangkap banyak informasi terutama tentang bagaimana ban yang kami gunakan berinteraksi dengan permukaan dan kondisi suhu yang kami alami,” kata Zoe Chilton, Head of Partnership, Oracle Red Bull Racing Team di Singapore, Kamis, (29/9/2022).


Seperti lazimnya penggunaan ban balap, baik Max maupun Sergio akan mencoba ketiga tiga tipe ban baik jelang free practice. Seluruhnya dicoba untuk mengetahui mana ban yang cocok digunakan saat race di Singapura.


Selama dua musim terakhir, Singapura tidak menjadi salah satu lokasi race F1. Aturan ketat selama pandemi Covid-19 agaknya menjadi salah satu alasan. Federasi hanya memilih lokasi di Eropa, sebagian negara Timur Tengah dan Amerika. 

Tampak garasi Oracle Red Bull Racing di F1 Singapura/Bisnis-Rayful Mudassir

Tahun ini, Singapura kembali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan ajang bergengsi itu. Namun situasi ini memberi kesan berbeda bagi tim F1. Karakteristik lintasan yang berubah selama setahun ini membuat para pebalap dan krunya sibuk. Termasuk bagi Red Bull Racing Tim. 


Bagi Zoe, kondisi trek yang tidak digunakan selama dua tahun terakhir perlu penanganan berbeda. Permukaan aspal kurang lengket. Lain lagi dengan lintasan di Marina Bay Street memang lebih sempit sebab berada di tengah kota serta digunakan oleh umum di luar agenda F1.


Beberapa tantangan itu memicu tim harus bekerja keras. Menyesuaikan data yang ada antara satu dengan lainnya. Mulai dari mengatur aerodinamika, tingkat keausan ban dan pada akhirnya bagaimana mempertahankan kemenangan.


Paddock F1 di Marina Bay Street Circuit, Singapura./Bisnis-Rayful Mudassir 
"Jadi kami mempelajari tentang itu ketika kami tiba di Singapore. Ini sangat penting.  Dan bagaimana semua ini relevan dengan Oracle," ujarnya.


Oracle dan Red Bull Racing menjalin kemitraan serius dalam membantu Max dan Sergio memacu jet darat tersebut. Termasuk menggunakan Oracle Cloud Infrastructure (OCI). Perangkat lunak ini memantapkan strategi balapan tim dengan data analitik.


Dari kerja sama ini, tim menerapkan teknologi Oracle Cloud di seluruh operasi Red Bull Racing. Membantu tim mengoptimalkan pengembangan mesin, membaca kecepatan balapan, kemungkinan menang, kondisi ban hingga lintasan.


Teknologi ini turut digunakan dalam pelatihan untuk pengemudi yang akan datang menggunakan AI dan pembelajaran mesin. Juga membuat pendekatan yang lebih baik dengan para fans.


OCI memungkinkan tim menjalani simulasi balap dengan sistem komputasi mutakhir. Pada akhirnya hasil simulasi dari tiap pembalap akan dijadikan bahan untuk membantu mereka mengoptimalkan mesin.


Garrett Ilg, President of Oracle japan and Asia Pasific/Bisnis-Rayful Mudassir


Sistem komputasi ini juga dijadikan dasar untuk mengambil keputusan pada waktu krusial selama balapan, seperti kapan pembalap harus melakukan pit stop untuk mengganti ban. Poin yang juga penting adalah mengetahui sejauh mana kecepatan pemimpin balapan dengan pembalap. 


Garrett Ilg, President of Oracle Japan and Asia Pasific menyebut bahwa data adalah darah bagi mobil balap. Tanpa data, sebuah aplikasi sehebat apapun tidak akan berjalan secara maksimal.


Dalam penerapannya, data yang muncul selama balap akan masuk ke sistem cloud Oracle. Setelahnya, para tim di paddock akan menerima langsung informasi tersebut secara real time. Bagi Max maupun Sergio, hal ini akan sangat membantu tim di garasi untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan selama race. 


Kecepatan pengumpulan dan distribusi data ini penting bagi tim Red Bull maupun tim Formula 1 lainnya. Sebab saban pekan, para tim harus berpindah negara dengan cepat, mendistribusikan logistik secara cepat, menginap dalam waktu singkat dan membutuhkan dana seketika. Kesibukan dan kelelahan itu akan sedikit berkurang dengan keberadaan data yang hadir saat dibutuhkan. 


Lalu, bagaimana hasil F1 Singapura kali ini? Kita nantikan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rayful Mudassir

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.