Pelabuhan Patimban Bersiap Memperkokoh Ekspor Mobil Indonesia

Pelabuhan Patimban ini nantinya diharapkan bisa melengkapi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan bisa menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs setiap tahunnya untuk peti kemas dan 600.000 kendaraan CBU.

Rahmi Yati

8 Sep 2022 - 20.30
A-
A+
Pelabuhan Patimban Bersiap Memperkokoh Ekspor Mobil Indonesia

Foto udara suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat akan berlanjut untuk Tahap 2 dengan nilai investasi sebesar Rp7,58 triliun pada 2024. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, SUBANG — Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat terus menunjukkan kemajuan dan sudah memasuki Tahap 1-2, yang meliputi pembangunan terminal peti kemas berkapasitas hingga 3,5 juta TEUs, serta terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 kendaraan completely built-up (CBU), dan terminal kapal Ro-Ro.

Adapun, sebelumnya Pelabuhan Patimban Tahap 1 telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 20 Desember 2020 silam. Harapannya, Pelabuhan Patimban ini nantinya bisa melengkapi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan bisa menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs setiap tahunnya untuk peti kemas dan 600.000 kendaraan CBU.

Baca juga: Daftar 10 Mobil Terlaris Semester I 2022: Merek Jepang Menguasai

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban Yan Prastomo Ardi menyebutkan bahwa saat ini fokus operasional Patimban adalah pengiriman kendaraan baik ekspor maupun impor dengan luas lapangan penumpukan untuk terminal kendaraan mencapai 8 hektare (ha).

“Lapangan seluas itu setidaknya dapat menampung kurang lebih 5.000 unit kendaraan dengan kapasitas troughput terminal kendaraan 218.000 CBU,” katanya kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2022, Kamis (8/9/2022).

Dia menjelaskan bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap 1-2, yang merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang dibagi dalam dua fase atau bagian.


Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Patimban yang telah ditetapkan melalui KP 87/2019, lanjut Yan, pembangunan Pelabuhan Patimban terdiri dari tiga tahap. Untuk Tahap I sendiri terbagi dalam 2 bagian, yaitu Tahap I bagian 1 [Fase I-1] dan Tahap I bagian 2 [Fase I-2] yang merupakan rencana jangka pendek dari pengoperasian Pelabuhan Patimban.

Adapun, target yang dicanangkan dalam Fase I-1 (paket 1-4) adalah 35 ha Terminal Peti Kemas dengan kapasitas 250.000 TEUs serta 25 ha Terminal Kendaraan dengan kapasitas 218.000 CBU. Saat ini, target tersebut sudah tercapai 100 persen. 

Baca juga: Proyek Pelabuhan Patimban Tahap II Dimulai 2024

Selanjutnya, tahap lanjutan dari pengembangan Pelabuhan Patimban akan dilakukan pada Fase I-2 (2022—2024) dengan nilai investasi sekitar Rp9,5 triliun. 

“Tahap ini akan terbagi menjadi 2 paket yaitu paket 5 dan 6. Pada paket 5 akan membangun terminal kendaraan dan paket 6 akan membangun terminal kontainer,” terangnya.

Saat ini, Pelabuhan Patimban telah aktif melayani pelayanan terminal untuk sekitar 180.000 unit mobil pada tahun ini. Tidak hanya itu, kegiatan ekspor sudah beberapa kali dilakukan dari Pelabuhan Patimbang dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Singapura, dan Jepang.

Maka tak salah jika Presiden Joko Widodo optimistis Pelabuhan Patimban mampu menopang ekspor kendaraan ke sejumlah negara potensial, apalagi ekspor mobil asal Indonesia terus meningkat setelah Pelabuhan Patimban beroperasi penuh sejak Desember 2021.

Berkat operasi Pelabuhan Patimban, Presiden menjabarkan kemampuan ekspor mobil Tanah Air yang sebelumnya direncanakan kurang lebih 160.000 unit pada 2022 dapat meningkat hingga 180.000 unit.

Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebutkan bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban akan berkolaborasi dengan Pelabuhan Priok menjadi hub baru di Indonesia.

Baca juga: Tatkala Penghiliran Tambang Bukan Hanya Sebatas Angan

Nantinya, Pelabuhan Patimban akan menjadi titik baru kegiatan ekspor selain di Pelabuhan Tanjung Priok yang masih harus menghadapi persoalan kemacetan.

“Dengan makin banyaknya kegiatan ekspor, maka diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi,” ujar Budi.

Setidaknya, total kapasitas ekspor dari Pelabuhan Patimban yakni 218.000 unit kendaraan per tahun, baik internasional maupun domestik. Harapannya, Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok bisa menjadi hub logistik Indonesia ke depannya.

Foto udara suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti


Sebagai gambaran, Pelabuhan Patimban ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di area seluas 369 ha dan backup area mencapai 356 ha, dengan biaya investasi total mencapai Rp43,2 triliun.

Pembangunan Pelabuhan Patimban I-1 dilaksanakan dalam 4 Paket Pekerjaan Konstruksi dan sampai dengan pertengahan 2022, pembangunannya telah selesai dilaksanakan dengan biaya sebesar Rp14 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.