Bisnis, JAKARTA — Sejumlah pelajaran berharga dapat ditarik dari kasus kegagalan sejumlah bank global akhir-akhir ini bagi industri perbankan Indonesia. Meski kondisi fundamental perbankan Indonesia secara industri relatif stabil, sejarah menunjukkan bahwa industri ini rentan terhadap gejolak global.
Berkaca dari peristiwa kegagalan Silicon Valley Bank (SVB), keruntuhan bank dengan aset yang jauh melampaui bank terbesar di Indonesia itu terjadi begitu cepat. SVB dilaporkan bangkrut usai gagal mengumpulkan dana tambahan sebesar US$2,25 miliar dalam 48 jam.
Sebelumnya, Silvergate Capital Corp. juga telah mengatakan akan melikuidasi banknya yang menyimpan dana kripto sebagai imbas dari kehancuran industri kripto.
Kepanikan di industri keuangan AS tidak berhenti di situ, sebab regulator bank AS kemudian mengumumkan penutupan Signature Bank setelah bangkrutnya SVB.