Pelecehan Seksual, Petenis Peng Shuai Raib Usai Curhat di Weibo

Peng Shuai tidak terlihat di depan umum sejak ia menuduh bekas Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli melakukan kekerasan seksual dalam postingan media sosial yang dihapus setengah jam kemudian.

Andhika Anggoro Wening

19 Nov 2021 - 15.53
A-
A+
Pelecehan Seksual, Petenis Peng Shuai Raib Usai Curhat di Weibo

Poster yang mempertanyakan keselamatan petenis China Pengshuai./Twitter-ptpaplayers

Bisnis, JAKARTA - Menjadi korban pelecehan seksual, petenis China Peng Shuai kini tidak diketahui keberadaannya. Sebelumnya, melalui media sosial China, Weibo, Pengshuai speak-up, menyatakan bahwa dirinya pernah "dipaksa" berhubungan badan dengan bekas Wakil PM China Zhang Gaoli.

Asosiasi Tenis Putri (WTA) siap menarik turnamennya dari China jika mereka tidak puas dengan tanggapan mengenai tuduhan kekerasan seksual yang dibuat mantan pemain ganda nomor satu dunia Peng Shuai, kata kepala eksekutif Steve Simon kepada media AS.

Peng Shuai tidak terlihat di depan umum sejak ia menuduh bekas Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli melakukan kekerasan seksual dalam postingan media sosial yang dihapus setengah jam kemudian.

Baik Zhang maupun pemerintah China tidak memberi komentar terhadap tuduhan Peng dan diskusi mengenai topik ini telah diblokir di internet China yang sangat disensor.

Kekhawatiran di antara komunitas tenis global telah berkembang terkait keselamatan dan keberadaan Peng sejak tuduhannya.

Tagar #WhereIsPengShuai

WTA menyerukan penyelidikan dan petenis top dunia mencuit #WhereIsPengShuai. 

Seruan itu disambut kalangan tenis dunia dengan men-tweet komentar mereka diserta poster dan tagar #WhereIsPengShuai.

Stanislas Wawrinka, pemain tenis profesional berkebangsaan Swiss yang juga memegang kewarganegaraan Jerman, termasuk yang merespons ajakan untuk mempertanyakan keselamatan Pengshuai.

Begitu pula dengan Patrick William McEnroe, mantan petenis profesional AS dan adik petenis legendaris John McEnroe.

Poster disertai tagar #WhereisPengshuai dicuitkan kalangan ternis dunia, termasuk Stanislas Wawrinka dan Patrick McEnroe/Twitter

Sementara itu, kepada berbagai media AS, Simon menyatakan akan mempertimbangkan untuk menarik turnamen senilai puluhan juta dolar dari China.

"Kami pasti bersedia menarik bisnis kami dan menangani semua komplikasi yang menyertainya," kata Simon kepada CNN dalam sebuah wawancara yang dikutip Reuters, Kamis (18/11/2021).

China telah menjadi fokus ekspansi agresif WTA selama dekade terakhir dan menjadi tuan rumah sembilan turnamen pada musim 2019 - yang terakhir sebelum terganggu oleh pandemi COVID-19 - dengan total hadiah uang yang ditawarkan mencapai US$30,4 juta.

"Karena ini jelas, ini lebih besar dari bisnis. Perempuan perlu dihormati dan tidak disensor," lanjut Simon.

Curhat di Weibo

Seperti ditulis bbc.com 18 November 2021 Peng Shuai 'raib' setelah mengungkapkan dirinya dipaksa berhubungan badan oleh bekas wakil PM China. Belakangan Peng dikabarkan mengirim email berisi bantahan atas pernyataannya.

 

Peng Shuai, mantan petenis ganda putri nomor satu dunia, belum terdengar lagi sejak mengunggah tuduhan terhadap bekas Wakil PM China Zhang Gaoli melalui media sosial Weibo pada awal November 2021.

Peng mengklaim dirinya "dipaksa" berhubungan seks oleh Zhang, yang menjabat sebagai Wakil PM antara 2013 dan 2018. Zhang dikenal sebagai sekutu dekat pemimpin China, Xi Jinping.

Namun, dalam email terbaru yang dirilis media CGTN, Peng disebut menulis tuduhan-tuduhan itu "tidak benar".

Email itu juga mengklaim Peng tidak hilang atau dalam kondisi tidak aman. "Saya hanya beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja," demikian ccbunyi email tersebut.

Disebutkan melalui email tersebut Peng yang kini berusia 35 tahun menyangkal tuduhan penyerangan seksual. 

Terkait munculnya email yang bocor ke media pemerintah China dan terkesan dibuat Pengshuai, Simon pada Rabu meragukan keasliannya.

Ketua Asosiasi Tenis Perempuan (WTA) itu meragukan kebenaran isi email yang disebut media China berasal dari petenis perempuan Peng Shuai.

Satu hal yang pasti Peng Shuai belum diketahui keberadaannya sejak dua pekan lalu, setelah dia melayangkan tuduhan bahwa dirinya "dipaksa" berhubungan seks dengan bekas wakil perdana menteri China tersebut.

Desakan Penyelidikan Independen

Petenis Serena Williams dan salah satu legenda tenis wanita Billie Jean King pada Kamis menambah jumlah orang yang menyerukan penyelidikan independen.

"Ini harus diselidiki dan kita tidak boleh tinggal diam," tulis Serena Williams di media sosial.

"Mengirim cinta untuknya dan keluarganya selama masa yang sangat sulit ini," ujarnya.

Persatuan Pemain Tenis Profesional (PTPA), badan baru yang mewakili pemain yang dibentuk petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic dan Vasek Pospisil, mengatakan para pemain harus siap mengambil tindakan jika keselamatan Peng tidak dapat dipastikan.

"PTPA mengadvokasi bukti independen yang mengkonfirmasi keamanan dan lokasi pemain WTA, Peng Shuai," kata badan itu dalam sebuah pernyataan.

"Kita harus bersatu dan bersedia mengambil tindakan, kecuali ada bukti kuat yang diberikan kepada dunia tentang kesejahteraan Peng," lanjut PTPA, seperti dikutip Antara.  

Keselamatan Peng Shuai

Ketidakjelasan di mana Peng Shuai berada menimbulkan kekhawatiran atas keselamatan petenis China tersebut.

Juara Grand Slam empat kali Naomi Osaka mengaku prihatin atas nasib Peng Shuai.

Komunitas tenis global semakin khawatir karena Peng tidak terlihat sejak membuat postingan tersebut dan pada Senin badan tenis putra (ATP) mendukung seruan Asosiasi Tenis Wanita (WTA) agar China menyelidiki tuduhan tersebut.

"Saya baru-baru ini diberitahu bahwa seorang rekan sesama tenis yang hilang tak lama setelah mengungkapkan telah dilecehkan secara seksual," kata Osaka seperti dikutip Antara dari Reuters.

"Penyensoran tak bisa dibenarkan oleh alasan apa pun, saya harap Peng Shuai dan keluarganya selamat dan baik-baik saja."

"Saya kaget dengan situasi saat ini dan saya berkirim kasih dan terang kepada dia. #whereispengshuai." tulis Osaka.

Ketua WTA Simon mengatakan kepada New York Times pada Minggu bahwa tak ada seorang pun di Tour yang berbicara langsung dengan Peng. Namun, dia mengaku sudah mendapatkan jaminan dari Asosiasi Tenis China bahwa petenis itu selamat "dan tidak di bawah ancaman fisik".

Asosiasi Tenis China tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai hal ini.

Peng Shuai adalah petenis China pertama yang menduduki peringkat teratas dunia ketika dia menjadi pemain ganda peringkat satu dunia pada 2014.

Peng Shuai menjuarai ganda putri Wimbledon pada 2013 dan French Open 2014.

Zhang yang kini berusia 75 tahun adalah Wakil Perdana Menteri China dari 2013 sampai 2018. Dia bertugas dalam Komite Tetap Politbiro dari 2012 sampai 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.