Bisnis, JAKARTA - Performa manufaktur di seluruh Asia terancam melemah akibat lesunya permintaan dari China. Rentetan guncangan ekonomi seperti lambannya investasi dan tidak optimalnya kinerja ekspor makin memupuskan target pertumbuhan 5 persen.
Hal itu seperti yang terlihat dari survei bisnis yang dipublikasi pada Senin (3/7/2023). Beberapa negara tulang punggung perekonomian Asia seperti di Jepang dan Korea Selatan kemungkinan menjadi yang paling terpuruk di antara lainnya.
Survei yang dilakukan tersebut menunjukkan dampak pemulihan China yang lebih lemah dari yang diharapkan.
"Yang terburuk mungkin sudah berlalu bagi pabrik-pabrik Asia, namun aktivitasnya kurang bergejolak karena prospek pemulihan yang kuat di ekonomi China semakin berkurang," kata kepala ekonom pasar emerging di Dai-ichi Life Research Institute, Toru Nishihama.