Pelonggaran Keran Ekspor Picu Lonjakan Produksi Batu Bara

Laju produksi batu bara harus tetap dijaga agar tidak oversupply seperti yang terjadi di sepanjang kuartal IV/2019 hingga kuartal II/2020 yang menyebabkan harga batu bara berada di titik terendah pada kuartal III/2020.

25 Mei 2021 - 08.18
A-
A+
Pelonggaran Keran Ekspor Picu Lonjakan Produksi Batu Bara

Operator mengoperasikan alat berat di terminal batu bara Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Rabu (9/1/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis, JAKARTA — Para produsen batu bara mulai mengambil ancang-ancang untuk meningkatkan produksinya pada tahun ini dengan mengajukan revisi rencana kerja dan anggaran biaya atau RKAB ke Kementerian ESDM.

Langkah tersebut ditempuh seiring dengan dilebarkannya keran ekspor pada tahun ini.

Mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 yang telah mengakibatkan penurunan keekonomian kegiatan pertambangan secara global pada tahun lalu, pemerintah memberikan dukungan dengan menambah jumlah produksi batu bara pada 2021 untuk penjualan ke luar negeri sebesar 75 juta ton.

Alhasil, produksi dapat melonjak hingga 625 juta ton atau menjadi rekor tertinggi selama ini. Selain itu, tambahan produksi batu bara tersebut tidak akan dikenakan kewajiban persentase penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri.

Adanya kebijakan tersebut diperkirakan bakal mengakselerasi produksi batu bara yang masih berjalan lambat. Per 24 Mei 2021, realisasi produksi batu bara baru mencapai 215,67 juta ton atau 39,21% dari target produksi awal sebanyak 550 juta ton.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan revisi RKAB untuk memanfaatkan tambahan kuota ekspor tersebut.

“Dengan kecenderungan harga yang menguat, sangat terlihat kalau demand memang sedang bagus dan ini yang akan dimanfaatkan oleh perusahaan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/5/2021).

Sejumlah negara yang mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi sudah pasti meningkatkan permintaannya terhadap batu bara. Porsi yang signifikan bagi ekspor batu bara Indonesia sejauh ini masih pasar tradisional seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Namun, Vietnam memiliki prospek cukup baik sebagai tujuan ekspor berikutnya untuk mengimbagi penambahan pembangkit listrik tenaga uap.

Ketua Indonesia Mining Energy Forum Singgih Widagdo menambahkan target produksi yang melonjak jadi 625 juta ton diharapkan dapat mengungkit perolehan devisa. Apalagi sejumlah negara Asean pun dinilai menjanjikan seperti Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Menyinggung kemungkinan produksi memecahkan rekor, dia berpendapat idealnya produksi dijaga di level 600 juta ton saja dengan mempertimbangkan konservasi dan juga sentimen harga.

Menyoal harga, produksi yang melambung memang dikhawatirkan memutus tren kinclong kenaikan harga yang terjadi sejak akhir tahun lalu.

Bayang-bayang adanya potensi tekanan harga juga sempat disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia Rizal Kasli.

Menurutnya, laju produksi batu bara harus tetap dijaga agar tidak oversupply seperti yang terjadi di sepanjang kuartal IV/2019 hingga kuartal II/2020 yang menyebabkan harga batu bara berada di titik terendah pada kuartal III/2020.

Rizal menilai penambahan produksi 75 juta ton sebenarnya dimaksudkan untuk lebih mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi melalui penambahan devisa.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) Suryo Eko Hadianto mengatakan perseroan berpotensi menyesuaikan target produksi batu bara dengan adanya kenaikan target produksi nasional 625 juta ton tahun tersebut. "Setidaknya minimal kami bisa produksi sekitar 30 juta di tahun ini.”

Total produksi batu bara PTBA selama kuartal I/2021 mencapai 4,5 juta ton dengan penjualan sebanyak 5,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 29,5 juta ton pada 2021.

Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30,7 juta ton pada 2021. (Muhammad Ridwan & Lucky L. Leatemia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.