Bisnis, JAKARTA — Peluang penggalangan dana publik melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2023 diperkirakan bakal tetap kuat, kendati berada dalam bayang-bayang resesi global. Bahkan, nilai IPO tahun depan berpotensi melampaui capaian 2022.
Di tengah bayang-bayang perlambatan ekonomi global pada 2023, kalangan korporasi tentu bakal berhitung kembali dalam menyusun rencana bisnisnya, termasuk korporasi yang berniat untuk segera melantai di pasar modal.
Di satu sisi, kondisi krisis dapat menjadi pendorong bagi korporasi untuk segera mencari tambahan modal yang murah dari pasar modal. Namun, di sisi lain, gairah investasi dari investor kemungkinan bakal menurun sehingga korporasi tidak dapat mencapai potensi optimal dari aksi IPO-nya.
Kondisi ini perlu dipertimbangkan dengan matang oleh korporasi calon emiten, sehingga langkah yang ditempuh benar-benar tepat. Meski begitu, sejarah mencatat bahwa aksi penggalangan dana di bursa saham Indonesia pada masa krisis tetap berlangsung.