Bisnis, JAKARTA - Industri pengolahan kakao menerakan performa ekspor yang meninggi justru pada tahun ketika pandemi Covid-19 mencengkeram dunia. Nilai pengapalan cokelat ke pasar dunia justru menurun seiring dengan pagebluk yang mereda. Cokelat artisan memiliki prospek menjanjikan.
Berdasarkan data BPS, volume ekspor biji cokelat dan produk cokelat lainnya (HS 18) pada 2020 meningkat 5,4% menjadi 377.849 ton. Adapun secara nilai mengalami peningkatan 3,8% menjadi US$1,24 miliar.
Pada tahun kedua pandemi, volume komoditas pangan tersebut menerakan peningkatan tipis 1,3% menjadi 382.712 ton. Akan tetapi, secara nilai mengalami penurunan 3,0% menjadi hanya US$1,21 miliar.
Pada 2022, ekspor mengalami penurunan secara volume membuat nilai pengapalannya merosot secara lebih signifikan. Pengiriman cokelat ke pasar mancanegara susut 8,8% menjadi hanya 348.998 ton, membuat nilai ekspornya pun anjlok 5,1% menjadi US$1,14 miliar.