Pembangunan Bendungan Randugunting Hampir Rampung

Bendungan Randugunting dibangun untuk menangkap air Daerah Aliran Sungai Randugunting di Wilayah Sungai Jratunseluna selanjutnya dikendalikan agar dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan, khususnya mengairi lahan irigasi pada musim kemarau. 

Zufrizal

24 Okt 2021 - 12.08
A-
A+
Pembangunan Bendungan Randugunting Hampir Rampung

Bendungan Randugunting.-Kementerian PUPR

Bisnis, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah melakukan pembangunan tahap akhir Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanana Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

Penyelesaian konstruksi bendungan ini akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan air bersumber dari bendungan untuk mengairi areal pertanian di wilayah kering Kabupaten Blora dan Rembang. 

Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara mengatakan bahwa pembangunan Bendungan Randugunting utamanya diperlukan untuk menjaga ketersediaan air di daerah Blora yang terkenal memiliki intensitas hujan rendah. 

Bendungan ini dibangun untuk menangkap air Daerah Aliran Sungai Randugunting di Wilayah Sungai Jratunseluna selanjutnya dikendalikan agar dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan, khususnya mengairi lahan irigasi pada musim kemarau. 

"Rata-rata curah hujan di sini berkisar antara 2.000—3.000 mm per tahun, berbeda dengan Bogor yang memiliki curah hujan sekitar 5.000 mm per tahun. Jadi fungsi utama bendungan ini memang untuk menjaga ketersediaan air irigasi, khususnya di daerah-daerah kering di Blora dan Rembang," ujar Gusti seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Minggu (24/10/2021). 

Bendungan Randugunting memiliki luas genangan 187,19 hektare dengan kapasitas tampung 14,42 juta meter kubik untuk mengairi lahan pertanian di Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi  Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Bendungan multifungsi ini juga dimanfaatkan untuk pengendalian banjir saat musim hujan dengan menahan laju air Sungai Banyuasin sebesar 81,42 meter kubik per detik. 

Konstruksi Bendungan Randugunting didesain dengan tipe zonal inti tegak dengan tinggi 31 meter, panjang puncak 363,3 meter, dan lebar 10 meter. Progres pembangunan bendungan yang telah dibangun sejak 2018 ini hingga 21 Oktober 2021 sudah mencapai 85,7% dengan masa kontrak berakhir November 2022.

"Meskipun sesuai kontrak masih sampai November 2022, kami terus mempercepat penyelesaian sehingga ditargetkan pada November 2021 ketika konstruksi sudah di atas 95% siap impounding. Diharapkan nanti Maret 2022 tinggi permukaan air sudah memenuhi kapasitas bendungan," tutur Gusti. 

Pelaksana pembangunan Bendungan Randugunting dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018—2022 senilai Rp858 miliar.

Pekerjaan fisik bendungan saat ini masih menyisakan bangunan pengelak (98,4%), hidromekanikal (13,3%), jalan inspeksi (95%), bendungan utama (87,2%), akses masuk bendungan (92,8%), bangunan pelimpah (95,6%), dan pekerjaan relokasi untuk Kalinanas-Todanan yang sudah mencapai 96,1%. Untuk bangunan pengambil sendiri sudah selesai 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.