Bisnis, JAKARTA— Mahalnya harga kendaraan listrik menjadi salah satu tantangan dalam memasarkan produk ramah lingkungan itu ke masyarakat. Buktinya, pembeli kendaraan listrik yang didominasi oleh segmen menengah ke atas.
Kondisi tersebut diamini oleh industri pembiayaan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance. Musababnya, penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) masih terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan penjualan kendaraan konvensional.
Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menyampaikan, bahwa secara industri penjualan motor listrik mampu tumbuh 203 persen secara year-on-year (YoY) pada 2022. Nilai itu naik dari sebelumnya 2.000 unit menjadi 6.681 unit. Sementara segmen penjualan mobil listrik mencapai 23.000 unit sepanjang 2022, atau lebih tinggi dari penjualan motor listrik.
Dia menyebut pembeli baru yang belum memiliki kendaraan enggan membeli kendaraan listrik sebagai opsi kepemilikan kendaraan, dengan alasan harga yang terbilang mahal.